Page 114 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 114
KRETEK Pusaka Nusantara

menanam tembakau di keluarga mereka serinci yang dijelaskan oleh Suroto.
Dengan bangga Suroso menyebut bahwa tradisi menanam tembakau adalah
warisan dari nenek moyangnya. Dia menyebut nenek moyangnya adalah
petani tembakau, bukan seorang pelaut. Suroso tidak menyebutkan tahun
secara pasti sejak kapan dia menjadi petani tembakau, tetapi yang jelas
menurutnya sejak usia Sekolah Dasar dia sudah ikut bekerja membantu
bapaknya yang adalah petani tembakau penerus tradisi keluarga. Suratman
menjadi petani tembakau sejak tahun 1974, ketika usianya masih 21 tahun.
Muladi mulai benar-benar bertani tembakau sejak tahun 1996. Triwendianto
menjadi petani tembakau sejak kecil, karena kerap membantu keluargannya
kerja di ladang tembakau.

Alasan Menanam Tembakau
Alasan Suroto menjadi petani tembakau, karena keadaan alamnya

yang sangat mendukung sebab lahan pertaniannya adalah ladang dengan
kemiringan 45 derajat dengan ketinggian tak kurang dari 900 DPL yang
vegetasinya amat terbatas, amat hanya cocok ditanami tembakau, beberapa
jenis palawija dan sayuran. Selain itu Suroto menambahkan, bahwa dia
sangat mencintai profesi menanam tembakau, karena secara ekonomis
penghasilan dari bertani tembakau besar, bisa untuk mencukupi kebutuhan
hidup dari yang terkecil sampai yang terbesar. ringkasnya penghasilan dari
bertani tembakau menjadi sandaran ekonomi utama keluarganya dan
mayoritas masyarakat yang berdiam di daerah lereng Gunung SIndoro-
Sumbing. Masih menurutnya, bahkan tanaman tembakau itu sebelum masa
tanam dimulai, sebelumnya lahannya sudah dipersiapkan lalu ditanami
jagung. Selain itu ada tanaman sampingan/tambahan seperti singkong, ketela
rambat, dan tanaman talas/betatas, kol, kacang merah, kacang buncis, koro
rambat, koro tunggak (kacang-kacangan) dan cabai rawit serta cabai keriting.
Tanaman palawija dan lombok ini untuk menambah penghasilan guna
mencukupi kebutuhan harian dan kebutuhan mendadak yang tak terduga.
Sementara tanaman sumber karbohidrat, terutama jagung untuk bahan
makanan pokok petani tembakau Temanggung (di gunung Sindoro-
Sumbing-Perahu). Masih menurut penuturan Suroto, lahan yang dia miliki
kalau ditanami jagung hanya akan menghasilkan sebanyak 36 karung jagung
masih dengan tongkolnya. Sebagai gambaran hasil penjual jagung sudah

105
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119