Page 110 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 110
KRETEK Pusaka Nusantara
tahun, mereka tak pernah mengalami gangguan kesehatan. Meski sehari bisa
menghabiskan 1-2 bungkus rokok kretek, mereka tak merasa mengalami
gangguan keuangan. Apalagi mereka juga masih terbiasa dengan tembakau
murni Darmawangi. Satu bungkus tembakau murni bisa untuk beberapa hari,
bahkan satu minggu.
Lain dengan Dani dan Aditia, dua orang pelajar sekolah menengah
kejuruan, mereka baru saja mengenal rokok. Awalnya memang coba-coba,
tapi karena belum memiliki penghasilan sendiri, mereka hanya terbatas
mengkonsumsi rokok. Meski demikian, teman-teman mereka yang uang
sakunya lebih, kerap mentraktir, membelikan rokok.
Lain pula dengan Rika, 32 tahun, yang gemar merokok saat ia bersama
beberapa rekan kerja sengaja begadang membuat makanan pesanan,
katering. Ia mengaku telah mengenal rokok sedari sekolah menengah atas.
Awalnya hanya coba-coba, iseng, dan penasaran. Ia pun sependapat jika
rokok telah menjadi bagian tradisi masyarakat. Aneh rasanya jika rokok
kretek tiba-tiba hilang dari pasaran.
Sewaktu masih remaja, Rika pernah dilarang merokok. Namun karena
telah memiliki penghasilan sendiri, akhirnya merokok menjadi kebiasaan
yang tak bisa lepas dari kehidupannya. Soal larangan atau aturan tentang
merokok, ia setuju saja, asal tidak melanggar haknya sebagai konsumen
rokok. Selama merokok, ia tak pernah mengalami gangguan kesehatan. Pun,
tak menjadi beban keuangan.
Selain di Sumedang, perempuan perokok juga dijumpai di daerah
Bandung Timur. Wawancara dilakukan pada Jumat (08/02) malam, di
sebuah perumahan. Nancy, Pepy Rosdiana, dan Nurjannah, merokok aktif
sedari remaja hingga kini. Para ibu rumah tangga itu mengawali kegemaran
merokok karena coba-coba. Karena tak pernah ketahuan, mereka tak pernah
dilarang merokok. Apalagi saat memiliki penghasilan sendiri, mereka
semakin aktif merokok.
Mereka agaknya cukup setuju dengan larangan merokok di tempat-
tempat tertentu. Namun melarang orang untuk merokok mereka anggap telah
melanggar hak asasi. Selama merokok hingga kini, mereka tak pernah
mengalami gangguan kesehatan. Bahkan mereka memiliki anggaran khusus
untuk pengeluaran rokok.
101
tahun, mereka tak pernah mengalami gangguan kesehatan. Meski sehari bisa
menghabiskan 1-2 bungkus rokok kretek, mereka tak merasa mengalami
gangguan keuangan. Apalagi mereka juga masih terbiasa dengan tembakau
murni Darmawangi. Satu bungkus tembakau murni bisa untuk beberapa hari,
bahkan satu minggu.
Lain dengan Dani dan Aditia, dua orang pelajar sekolah menengah
kejuruan, mereka baru saja mengenal rokok. Awalnya memang coba-coba,
tapi karena belum memiliki penghasilan sendiri, mereka hanya terbatas
mengkonsumsi rokok. Meski demikian, teman-teman mereka yang uang
sakunya lebih, kerap mentraktir, membelikan rokok.
Lain pula dengan Rika, 32 tahun, yang gemar merokok saat ia bersama
beberapa rekan kerja sengaja begadang membuat makanan pesanan,
katering. Ia mengaku telah mengenal rokok sedari sekolah menengah atas.
Awalnya hanya coba-coba, iseng, dan penasaran. Ia pun sependapat jika
rokok telah menjadi bagian tradisi masyarakat. Aneh rasanya jika rokok
kretek tiba-tiba hilang dari pasaran.
Sewaktu masih remaja, Rika pernah dilarang merokok. Namun karena
telah memiliki penghasilan sendiri, akhirnya merokok menjadi kebiasaan
yang tak bisa lepas dari kehidupannya. Soal larangan atau aturan tentang
merokok, ia setuju saja, asal tidak melanggar haknya sebagai konsumen
rokok. Selama merokok, ia tak pernah mengalami gangguan kesehatan. Pun,
tak menjadi beban keuangan.
Selain di Sumedang, perempuan perokok juga dijumpai di daerah
Bandung Timur. Wawancara dilakukan pada Jumat (08/02) malam, di
sebuah perumahan. Nancy, Pepy Rosdiana, dan Nurjannah, merokok aktif
sedari remaja hingga kini. Para ibu rumah tangga itu mengawali kegemaran
merokok karena coba-coba. Karena tak pernah ketahuan, mereka tak pernah
dilarang merokok. Apalagi saat memiliki penghasilan sendiri, mereka
semakin aktif merokok.
Mereka agaknya cukup setuju dengan larangan merokok di tempat-
tempat tertentu. Namun melarang orang untuk merokok mereka anggap telah
melanggar hak asasi. Selama merokok hingga kini, mereka tak pernah
mengalami gangguan kesehatan. Bahkan mereka memiliki anggaran khusus
untuk pengeluaran rokok.
101

