Page 29 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 29
Tembakau dalam Pusaran Globalisasi

keunggulan komparatif dan kompetitif dengan pasar global.

• Menggunakan input yang renewable sehingga keberlangsungan
(sustainability) kegiatannya lebih terjamin.

• Memiliki basis di pedesaan sehingga lebih berakar pada kegiatan
ekonomi desa.

Dengan demikian pengembangan agroindustri tidak hanya
ditujukan untuk pengembangan kegiatan agroindustri itu sendiri, tetapi
sekaligus untuk mendorong kegiatan budi daya (on-farm agribusiness)
dan kegiatan-kegiatan lain dalam sistem agrobisnis secara keseluruhan
melalui efek multiplier (direct, indirect, and induced). Hal ini dapat
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pencapaian berbagai
tujuan pembangunan.

Wujud agroindustri yang kuat dan maju mempunyai ciri :
(a) Berdaya saing tinggi dan bertumpu pada sumber daya manusia
industrial yang berkualitas dan kemampuan pengusahaan teknologi
yang tinggi sehingga mampu menghasilkan produk unggulan yang
bernilai tambah tinggi; (b) Struktur industri yang kukuh dan seimbang
dengan keterkaitan yang erat, baik antar-industri maupun antar-sektor
industri dengan sektor lainnya, sehingga mempunyai daya tahan yang
tinggi terhadap gejolak perubahan; (c) Industri yang semakin tersebar ke
seluruh wilayah tanah air dengan memanfaatkan potensi sumber daya
dan posisi geografis Indonesia secara serasi sehingga mampu memacu
pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan akses ke pasar dunia;
(d) Industri kecil dan menengah yang berkembang semakin andal
sebagai tulang punggung pembangunan industri, terutama industri
kecil dan menengah sebagai pemasok dan penopang industri unggulan;
(e) Prasarana fisik dan kelembagaan yang andal dan mendukung
kelangsungan proses inovasi serta pembangunan industri.

Setelah swasembada pangan (beras) dicapai pada tahun 1984,
kebijakan makro pembangunan ekonomi langsung melompat (jumping-
up) dari pertanian tradisional ke “broad base and hi-tech industry” dan
tahapan agro-based industry diabaikan atau dilewati. Politik ekonomi

15
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34