Page 24 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 24
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

No Negara Kebijakan Keterangan

7. Kanada Agriculture Policy Garis kebijakan APF dipandu dengan Growing Forward Policy
Framework (APF) dengan Business Risk Management yang mencerminkan

strategi proteksi Kanada yang mengedepankan nilai-nilai
bisnis Kanada, yakni kelestarian lingkungan, pengembangan
teknologi, termasuk di dalamnya perdagangan internasional.
Dibandingkan dengan CAP di Eropa, kebijakan di Kanada
memiliki dua dimensi yang cukup berbeda tajam, yakni
lingkungan hidup dan promosi perdagangan internasional.
CAP di Uni Eropa lebih memiliki dimensi nilai-nilai yang
embedded secara internal, yakni penanggulangan kemiskinan
dan dukungan terhadap petani sekaligus melestarikan
lingkungan.

8. Selandia Baru On-farm Adverse Program proteksi pertanian ini dilakukan secara terbatas
Events Recovery dan spesifik pada fokus kebijakan tertentu. Karakter
Framework proteksionisme Selandia Baru adalah proteksi pada “masa
pemulihan”, baik dari bencana alam, permasalahan iklim,
maupun shock dalam pasar internasional. Oleh karena fokus
pada kebijakan ini, pemerintah Selandia Baru mengalokasikan
sebagian besar dana proteksi untuk peternak sapi dan hewan-
hewan ternak lainnya, seperti domba. Subsidi yang diberikan
Selandia Baru merupakan subsidi terkecil dibandingkan
dengan subsidi negara anggota OECD (negara maju) lainnya.

9. China Family Production Kebijakan pertanian China dilakukan secara bertahap
R e s p o n s i b i l i t y mengikuti dinamika sistem internal dan eksternal. Kebijakan
S y s t e m , pertanian China sangat grounded dan sangat adaptif dengan
Governor’s Grain sistem yang berkembang di masyarakat. Dikatakan grounded
Bag Responsibility karena China pada tahun 1980-an telah memulai distribusi
System, Four lahan dan reforma agraria secara kolektif. Lahan dikelola
Separations and secara kolektif oleh keluarga. Ketika telah bertumbuh menjadi
One Perfection negara dengan industrialisasi yang tinggi, China mendukung

pertanian untuk mampu bersaing di tengah era globalisasi.

Sumber: diolah dari berbagai sumber, khususnya situs OECD (www.oecd.org)

Dari tabel di atas terlihat jelas pertanian menjadi pusat kebijakan
dari berbagai kebijakan ekonomi-politik. Terdapat perbedaan cara
negara-negara tersebut memproteksi pertaniannya, namun pada intinya
terdapat campur tangan pemerintah yang kuat di sektor pertanian.
Bahkan, campur tangan tersebut terinstitusionalisasi dengan hukum,
undang-undang, dan program kebijakan yang komprehensif. Apakah
negara tersebut bukan anggota World Trade Organization (WTO)?
Ternyata tidak. Semua negara tersebut saat ini telah menjadi anggota

10
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29