Page 28 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 28
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

equilibrium trap).5 Pada intinya sosok pertanian yang harus dibangun
adalah berwujud pertanian modern yang tangguh, efisien, yang dikelola
secara profesional, dan memiliki keunggulan memenangi persaingan
di pasar global baik untuk tujuan pemenuhan kebutuhan dalam negeri
maupun ekspor (sumber devisa). Dengan semakin terintegrasinya
perekonomian Indonesia ke dalam perekonomian dunia, menuntut
pengembangan produk pertanian harus siap menghadapi persaingan
terbuka yang semakin ketat agar tidak tergilas oleh pesaing-pesaing luar
negeri. Untuk itu paradigma pembangunan pertanian yang menekankan
pada peningkatan produksi semata harus bergeser ke arah peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan keluarga petani dan aktor pertanian
lainnya dengan sektor agroindustri sebagai sektor pemacunya.

2.2. Agroindustri sebagai Sektor yang Memimpin
Ada tiga jalur kategori untuk meningkatkan industrialisasi dan

pertumbuhan ekonomi: (a) industrialisasi yang mengandalkan industri
berbasis luas (broad-based industry), (b) industri berteknologi canggih
dan rumit (hi-tech industry) dan bernilai tambah tinggi, (c) industrialisasi
berbasis pertanian yang didukung pertanian tangguh (agro-industry).6

Agroindustri dapat menjadi suatu sektor yang memimpin dengan
dasar:

• Memiliki keterkaitan (linkages) yang besar baik ke hulu maupun
ke hilir.

• Produknya mempunyai nilai elastisitas permintaan akan
pendapatan yang relatif tinggi (elastis) sehingga makin besar
pendapatan masyarakat, akan makin terbuka pasar bagi produk
agroindustri.

• Kegiatannya bersifat ”resource base industry” sehingga dukungan
dengan potensi sumber daya alam yang besar merupakan

5 Mubyarto, Ekonomi dan Keadilan Sosial, Yogyakarta : Aditya Media

6 Kuchiki, Akifumi, Industrial Policy in Asia, IDE Discussion Paper No. 128 Oktober 2007, diunduh dalam
http://www.ide.go.jp/English/Publish/Download/Dp/pdf/128.pdf

14
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33