Page 22 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 22
KRETEK Pusaka Nusantara

(kebudayaan), dan sistem sosial kemudian menemukan langkah-
langkah bagaimana memanfaatkan alam demi memenuhi kebutuhan
mereka. Populai manusia beradaptasi dengan lingkungannya
berfokus untuk membangun pola hubungan sosial untuk
membebaskan dirinya dari keterbatasan habitatnya dalam rangka
untuk membuat habitat tempat tinggal yang cocok untuk tempat
tinggal. Adaptasi manusia dilakukan melalui budayanya sebagai
upaya pemanfaatan sumber energy baru untuk tujuan-tujuan yang
produktif” (Bennet, 2003:9).

Dalam kehidupan bersamanya itu manusia memerlukan pula adanya
organisasi (yaitu suatu jaringan interaksi sosial) antar sesama untuk
menjamin ketertiban sosial. Interaksi-interaksi itulah yang berpola
melahirkan struktur sosialnya, yaitu lingkungan sosial, seperti keluarga inti,
keluarga luas, kelompok masyarakat, bangsa.

Setiap masyarakat mempunyai kemampuan cara-cara adaptasi dan
interaksi berbeda yang diwariskan dari generasi ke generasi dan selanjutnya
dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan
unsur-unsur budaya mayarakat. Manusia pola adaptasinya lebih tinggi dari
mahluk lain karena kebudayaan yang mereka miliki (Hilman, 2009: 39).

Menurut Parson (1977): ”Evolusi sosio-kultural, seperti evolusi
biologis, berkembang menurut cara-cara sendiri mulai dari bentuk
yang sederhana sampai bentuk yang lebih komlpleks. Sungguhpun
begitu ragam pola tindak-tindak tanduk manusia merupakan satu
dari berbagai fakta kondisi manusia itu” (dalam Poloma, 2004:167).

Adaptasi dapat diartikan sebagai proses yang menghubungkan sistem
budaya dengan lingkungannya, membuahkan dampak berbeda-beda terhadap
taraf perkembangan sosio-kultural dan sosio-ekonomi. Manusia sebagai
spesies mahluk hidup menghadapi keharusan untuk beradaptasi terhadap
lingkungan, cara-cara yang digunakan masyarakat untuk menghadapi
keharusan itu pada tempat dan waktu yang berlainan setidaknya memberi
sebagian jawaban tentang cara masyarakat mengorganisasikan kehidupan
ekonomi dan sosial, menciptakan ritual keagamaan dan mengembangkan

13
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27