Page 18 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 18
KRETEK Pusaka Nusantara
Manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan
kebutuhan yang paling mendasar sekalipun, seperti kebutuhan biologis
(makan, tempat tinggal, pakaian, kebutuhan seksual, dan kebutuhan
mempertahankan diri dari gangguan kekuatan luar) memerlukan kehadiran
orang lain. Untuk dapat memenuhi Kebutuhan pangan, tempat tinggal dan
mempertahankan diri dari gangguan kekuatan luar, manusia membutuhkan
kehadiran orang lain dalam jumlah yang cukup, yang berbentuk kelompok.
Kelompok manusia yang terbentuk sebagai upaya manusia memenuhi
berbagai kebutuhannya tersebut tidak bisa hanya merupakan kumpulan
orang-orang semata, tetapi harus merupakan kumpulan orang-orang yang
menempati suatu wilayah tertentu dengan kerjasama tertentu, dengan adanya
perasaan kebersamaan diantara para anggotanya dan berlangsung dalam
jangka waktu yang lama (yang oleh anggotanya dipandang akan berlangsung
abadi). Kelompok demikian itulah yang kemudian disebut sebagai
masyarakat.
Dalam rangka mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik,
kedamaian dalam kehidupan bersama, dan kelangsungan hidup kelompok
yang disebut masyarakat tersebut, selain memerlukan alat-alat dalam bentuk
benda wujud (artefak) juga membutuhkan berbagai barang tak berwujud,
yang disebut institusi, kepercayaan dan pengetahuan. Institusi terpenting
dalam mempertahankan keberlangsungan suaiu masyarakat dengan baik
meliputi institusi keagamaan, hokum, dan pendidikan. Baik artefak, institusi,
kepercayaan, dan pengetahuan merupakan komponen yang membentuk
budaya masyarakat, yaitu segala sesuatu yang dihasilkan oleh budidaya
manusia dalam rangka mempertahankan hidup, baik hidup individu maupun
hidup kelompok atau masyarakat.
Kalau kita coba urai lebih lanjut, budaya masyarakat terdiri dari
berbagai komponen, antara lain institusi keagamaan, institusi hokum,
institusi pendidikan, kepercyaan, kebiasaan, tradisi, moral, pengetahuan,
idea-idea, ketrampilan, kesenian, organisasi dan berbagai artifak. Berbagai
komponen budaya suatu masyarakat, yang tampaknya berdiri sendiri-sendiri
tersebut sesungguhnya saling bertautan satu sama lain. Institusi pendidikan
tidak hanya mengajarkan ketrampilan, tetapi terutama dimaksudkan untuk
menanamkan moralitas, kepercayaan dan sebagai bentuk sosialisasi
terstruktur dari nilai-nilai yang dianut masyarakat. Bahkan artefak, yang
9
Manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan
kebutuhan yang paling mendasar sekalipun, seperti kebutuhan biologis
(makan, tempat tinggal, pakaian, kebutuhan seksual, dan kebutuhan
mempertahankan diri dari gangguan kekuatan luar) memerlukan kehadiran
orang lain. Untuk dapat memenuhi Kebutuhan pangan, tempat tinggal dan
mempertahankan diri dari gangguan kekuatan luar, manusia membutuhkan
kehadiran orang lain dalam jumlah yang cukup, yang berbentuk kelompok.
Kelompok manusia yang terbentuk sebagai upaya manusia memenuhi
berbagai kebutuhannya tersebut tidak bisa hanya merupakan kumpulan
orang-orang semata, tetapi harus merupakan kumpulan orang-orang yang
menempati suatu wilayah tertentu dengan kerjasama tertentu, dengan adanya
perasaan kebersamaan diantara para anggotanya dan berlangsung dalam
jangka waktu yang lama (yang oleh anggotanya dipandang akan berlangsung
abadi). Kelompok demikian itulah yang kemudian disebut sebagai
masyarakat.
Dalam rangka mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik,
kedamaian dalam kehidupan bersama, dan kelangsungan hidup kelompok
yang disebut masyarakat tersebut, selain memerlukan alat-alat dalam bentuk
benda wujud (artefak) juga membutuhkan berbagai barang tak berwujud,
yang disebut institusi, kepercayaan dan pengetahuan. Institusi terpenting
dalam mempertahankan keberlangsungan suaiu masyarakat dengan baik
meliputi institusi keagamaan, hokum, dan pendidikan. Baik artefak, institusi,
kepercayaan, dan pengetahuan merupakan komponen yang membentuk
budaya masyarakat, yaitu segala sesuatu yang dihasilkan oleh budidaya
manusia dalam rangka mempertahankan hidup, baik hidup individu maupun
hidup kelompok atau masyarakat.
Kalau kita coba urai lebih lanjut, budaya masyarakat terdiri dari
berbagai komponen, antara lain institusi keagamaan, institusi hokum,
institusi pendidikan, kepercyaan, kebiasaan, tradisi, moral, pengetahuan,
idea-idea, ketrampilan, kesenian, organisasi dan berbagai artifak. Berbagai
komponen budaya suatu masyarakat, yang tampaknya berdiri sendiri-sendiri
tersebut sesungguhnya saling bertautan satu sama lain. Institusi pendidikan
tidak hanya mengajarkan ketrampilan, tetapi terutama dimaksudkan untuk
menanamkan moralitas, kepercayaan dan sebagai bentuk sosialisasi
terstruktur dari nilai-nilai yang dianut masyarakat. Bahkan artefak, yang
9

