Page 21 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 21
TEK Pusaka Nusantara

pandangan mereka) merupakan tradisi masyarakat? Disini kebiasaan
dibedakan dari tradisi, yang mempunyai arti sebagai kepercayaan atau
tingkah laku yang diturunkan dalam suatu kelompok atau masyarakat dengan
arti simbolik atau makna tertentu yang berasal dari masa lampau. Contoh
yang umum termasuk pakaian yang tidak praktis tetapi secara sosial
mempunyai makna (seperti wig bagi hakim Inggris, tongkat komando dalam
militer, pedang bagi perwira Angkatan Laut, dan sebagainya). Tradisi juga
diterapkan pada norma-norma sosial seperti memberi salam. Sementara itu
secara umum dianggap bahwa tradisi mempunyai sejarah hingga masa kuno,
walaupun banyak tradisi yang berlangsung hanya untuk beberapa dasawarsa.

2.1. Sistem Sosial

Manusia sebagai mahluk sosial (social being) pada dasarnya tidak
dapat hidup terpisah secara individu. Naluri ini yang mendorong untuk
menyatukan dirinya dengan sesamanya dalam kelompok yang lebih besar
(masyarakat) bahkan mendorong manusia menyatu dengan alam fisiknya.
Untuk memenuhi naluri alamiah manusia sejak ia dilahirkan ini, maka setiap
manusia melakukan proses keterlibatannya dengan orang lain
disekelilingnya dan lingkungannya agar bertahan hidup, proses ini
dinamakan adaptasi. Adaptasi dengan lingkungan tadi; manusia lain dan
alam sekitarnya itu, melahirkan struktur sosial yang disebut dengan
kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia
dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia umumnya secara relatif
kecil yang hidup secara guyub.

Adaptasi aktif manusia itu sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
yang selalu berkembang dan sebaliknya berpengaruh pada kegiatan manusia.
Manusia tidak hanya menerima pengaruh dari lingkungannya, tetapi juga
memberi pengaruh dengan mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan
perubahan-perubahan pada lingkungan hidupnya. Perubahan lingkungan
hidup akan mendorong manusia mengembangkan pola-pola adaptasi dan
sebaliknya kegiatan manusia akan menimbulkan dampak pada
lingkungannya seolah-olah tiada hentinya selalu beradaptasi.

“Manusia berinteraksi dengan alam, dengan kecerdasan akalnya
manusia menciptakan sistem sosial maupun sistem nilai

12
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26