Page 122 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 122
KRETEK Pusaka Nusantara

membusuk dan lubang borokan itu perlahan mengering, tersembuhkan dan
menutup lagi seperti sedia kala. Fenomena medis herbal alternative ini perlu
diteliti lebih lanjut, agar dapat mematahkan mitos bahwa rokok kretek dan
tembakau bisa menyebabkan kanker (terutama pada perempuan). Alih-alih
menyebabkan kanker, sebaliknya dalam fenomena yang disampaikan Suroto
ini, tembakau dapat menyembuhkan kanker payudara, yang justeru
sebaliknya 95 persen pasien kanker tidak bisa disembuhkan dengan
pengobatan medis modern Barat, yang mengatakan rokok kretek dan
tembakau penyebab kanker.

Kenyataan-kenyataan di atas sekali lagi menunjukkan bahwa rokok
kretek dan tembakau bukan saja merupakan gaya hidup segelintir anggota
masyarakat, melainkan merupakan bagian yang integral dari sistem sosial,
budaya dan adat istiadat yang berjalan secara turun- menurun dan masih
dijalankan oleh masyarakat di daerah Eks Karesidenan Kedu yang
mayoritas masih taat menjalankan tradisi budaya Jawa dan Kepercayaan
Kejawen.

Kelima responden petani tembakau, sepakat bahwa produksi dan
konsumsi rokok kretek dan tembakau kalau dikendalikan atau dibatasi,
bahkan suatu saat benar-benar dilarang, maka akan menganggu tradisi adat
istiadat Kejawen dan tradisi merokok secara fungsi sosial lainnya yang
sudah berjalan di Temanggung dan Wonosobo paling kurang sudah 2 abad
ini. Bahkan secara tegas Suroto memandang pengesyahan dan pemberlakuan
PP tentang Pengunaan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produksi Tembakau Bagi Kesehatan melanggar hak dan kebebasan
masyarakat untuk menjalankan keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila terutama sila I. Sebab, baginya
menjalankan Sila I Pancasila ini bukan hanya monopoli agama, melainkan
menjalankan tradisi Jawa dan Kepercayaan Kejawen, yang masih
menjalankan tradisi sesajen, itu juga termasuk bagian darinya yang harus
dilindungi.

Sementara itu, menurut mitos sejarah yang dikenal masyarakat, dan ini
perlu diverifikasi kebenaran historisnya, nama Karesidenan Kedu dan
Tembakau Kedu sudah lama dikenal, di dunia lelang tembakau masa
Kolonial di Bremen Jerman dan Eropa secara umum. Kenyataan ini
dibenarkan oleh fakta, misalnya sampai saat ini di Belanda dikenal produk

113
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127