Page 62 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 62
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

• Perbaikan kualitas juga menjadi sasaran. Pada tahun 2005 dan
2006, STMA menginvestasikan lebih dari 6 miliar yuan dalam
pembangunan sejumlah besar basis produksi tembakau dan
pasokan di seluruh China untuk memperbaiki kondisi produksi
petani. Selain itu, pelatihan profesional untuk petani diperbaiki
dan dukungan teknis ditingkatkan.

• Salah satu karakteristik pasar dalam beberapa tahun terakhir adalah
internasionalisasi, baik dalam segi manufaktur maupun penjualan.
Philip Morris, Gallaher, dan Imperial telah memiliki pabrik usaha
bersama (joint venture) di China. Philip Morris bermitra dengan
China National Tobacco Corporation (CNTC), badan pengawas
bagi semua tembakau China, Gallaher bekerja sama dengan
Shanghai Tobacco, dan Imperial bekerja dengan Yuxi Hongta.
Gabungan Phillip Morris dan JTI hanya bisa meraih pangsa pasar
0,2%, namun penjualan rokok asing mengalami kenaikan tetap,
terutama sebagai akibat dari keputusan STMA pada tahun 2004.
Keputusan ini dikeluarkan untuk menghentikan pemberian lisensi
istimewa pengecer tembakau, yang memungkinkan pengecer
dengan lisensi biasa menjual merek impor. Sejak itu pangsa pasar
untuk rokok impor di China meningkat dari di bawah 1% menjadi
1,6%.

• Internasionalisasi juga dapat dilihat dalam peningkatan terhadap
ekspor. Pada Maret 2007 STMA memutuskan menerapkan
reformasi sistem ekspor-impor negara, yang berakibat the China
National Tobacco Import-Export (Group) Company berubah
menjadi China National Tobacco International Co Ltd. Organisasi
yang baru diciptakan ini diharapkan dapat memusatkan lebih
banyak sumber dayanya pada pembentukan perusahaan pemasaran
dan jaringan luar negeri untuk meningkatkan ekspor. Statistik
terbaru menunjukkan upaya-upaya tersebut mulai membuahkan
hasil. Walaupun relatif statis di sekitar 15 miliar batang per tahun
hingga tahun 2005, volume ekspor sekarang tampaknya berada

48
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67