Page 61 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 61
Kebijakan Ekonomi-Politik Berbagai Negara Terhadap Tembakau
(Group) Company menjalankan semua urusan impor-ekspor daun
tembakau dan rokok. Tidak ada individu, perusahaan negara, atau swasta
yang diizinkan terlibat dalam perdagangan daun tembakau dan rokok.
Perusahaan apa pun yang ingin terlibat dalam pabrikan rokok atau
tembakau dan peralatan pengolahan rokok harus mendapatkan lisensi
dari STMA. Selain persyaratan lisensi impor, semua daun tembakau dan
rokok impor dikenakan tarif. Tarif yang diizinkan adalah 65%, namun
tarif aktual yang diterapkan adalah 36% pada tahun 1999.41
Ketatnya kebijakan pemerintah China pada era 1990-an (sejak
diberlakukannya sistem monopoli), sedikit banyak telah berubah dan
melonggar beberapa tahun lalu. Karakteristik pasar telah diwarnai
dengan internasionalisasi, baik dari segi manufaktur, penjualan, maupun
ekspor. Pemerintah China semakin terbuka pada produk asing/impor.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat restrukturisasi, antara lain
melalui merger, hingga mengurangi jumlah pabrik dan merek rokok.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut:42
• Pada tahun 2007, regulator industri China, the State Tobacco
Monopoly Administration (STMA) mempercepat restrukturisasi
industri melalui merger dan pengelompokan kembali, dan merger
lintas provinsi sebagai tindakan khusus. Jumlah pabrik rokok
(tercatat 185 buah pada tahun 2001) dipotong dari 47 pada
pertengahan tahun 2006 menjadi hanya 31 buah pada tahun 2007.
Jumlah merek (1.800 pada tahun 2001) turun dari 325 merek pada
akhir tahun 2005 menjadi 224 merek pada tahun 2007. Rencana
utamanya adalah untuk memiliki tiga pusat tembakau di China
utara, tengah, dan selatan-barat.
• Salah satu metode yang digunakan STMA untuk mencapai
pengurangan jumlah produsen dan merek adalah untuk membuat
korporasi industri level provinsi mengatur ulang semua perusahaan
pembuat rokok subordinat mereka melalui merger dan akuisisi.
41 Diolah dari http://www.fao.org/docrep/006/y4997e/y4997e0g.htm
42 http://www.tobaccojournal.com/China Still a Mecca for the tobacco industry.48796.0.html
47
(Group) Company menjalankan semua urusan impor-ekspor daun
tembakau dan rokok. Tidak ada individu, perusahaan negara, atau swasta
yang diizinkan terlibat dalam perdagangan daun tembakau dan rokok.
Perusahaan apa pun yang ingin terlibat dalam pabrikan rokok atau
tembakau dan peralatan pengolahan rokok harus mendapatkan lisensi
dari STMA. Selain persyaratan lisensi impor, semua daun tembakau dan
rokok impor dikenakan tarif. Tarif yang diizinkan adalah 65%, namun
tarif aktual yang diterapkan adalah 36% pada tahun 1999.41
Ketatnya kebijakan pemerintah China pada era 1990-an (sejak
diberlakukannya sistem monopoli), sedikit banyak telah berubah dan
melonggar beberapa tahun lalu. Karakteristik pasar telah diwarnai
dengan internasionalisasi, baik dari segi manufaktur, penjualan, maupun
ekspor. Pemerintah China semakin terbuka pada produk asing/impor.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat restrukturisasi, antara lain
melalui merger, hingga mengurangi jumlah pabrik dan merek rokok.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut:42
• Pada tahun 2007, regulator industri China, the State Tobacco
Monopoly Administration (STMA) mempercepat restrukturisasi
industri melalui merger dan pengelompokan kembali, dan merger
lintas provinsi sebagai tindakan khusus. Jumlah pabrik rokok
(tercatat 185 buah pada tahun 2001) dipotong dari 47 pada
pertengahan tahun 2006 menjadi hanya 31 buah pada tahun 2007.
Jumlah merek (1.800 pada tahun 2001) turun dari 325 merek pada
akhir tahun 2005 menjadi 224 merek pada tahun 2007. Rencana
utamanya adalah untuk memiliki tiga pusat tembakau di China
utara, tengah, dan selatan-barat.
• Salah satu metode yang digunakan STMA untuk mencapai
pengurangan jumlah produsen dan merek adalah untuk membuat
korporasi industri level provinsi mengatur ulang semua perusahaan
pembuat rokok subordinat mereka melalui merger dan akuisisi.
41 Diolah dari http://www.fao.org/docrep/006/y4997e/y4997e0g.htm
42 http://www.tobaccojournal.com/China Still a Mecca for the tobacco industry.48796.0.html
47