Page 56 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 56
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

Meskipun demikian, total konsumsi rokok Amerika dan konsumsi
rokok perkapita negara tersebut masih tetap tinggi dibandingkan
dengan konsumsi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini
mengkonfirmasi bahwa perilaku merokok masih merupakan kebiasaan
masyarakat negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, rokok dan tembakau didukung sepenuhnya,
selain karena faktor ekonomi, juga karena faktor politik. Industri rokok
diketahui sebagai salah satu penyumbang terbesar, baik kepada Partai
Republik maupun Partai Demokrat. Dukungan industri tembakau,
khususnya Phillip Morris International, kepada Partai Republik sangat
besar.

Menurut laporan Center for Responsive Politics, Philip Morris
merupakan perusahaan rokok penyumbang kampanye terbesar untuk
Partai Republik pada pemilihan federal selama siklus pemilihan 2001-
2002, memberikan US$ 2.666.163 (per Oktober 2002). Philip Morris
juga memberikan US$ 537.638 untuk Partai Demokrat selama siklus
2001-2002.25 Industri rokok di Amerika, seperti Reynolds American
dan Phillip Morris, juga menjadi kontributor utama Partai Republik
pada tahun 1989 dengan dana lebih dari US$ 13.888.753. 26

Kesimpulan dan Refleksi
Diawali dengan litigasi/proses legalisasi tembakau di pengadilan

untuk menentukan hak-hak legal tembakau, regulasi produk tembakau
kemudian menemui berbagai tantangan. Food and Drug Administration
(FDA) merasa memiliki hak untuk mengatur produk-produk tembakau,
tentunya didukung oleh korporasi dan beberapa pihak dari masyarakat.
Dari dokumen British American Tobacco yang terbuka ke publik
diketahui perusahaan itu berada di balik litigasi tembakau Amerika
Serikat.27

25 http://www.opensecrets.org/pubs/toporgs/appendix.php

26 http://www.opensecrets.org/orgs/list.php?Order=A&View=P

27 http://www.plosmedicine.org/article/info:doi/10.1371/journal.pmed.1000202

42
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61