Page 97 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 97
TEK Pusaka Nusantara

seorang petani tembakau. Nampaknya ia akan pergi ke sawah, dan menjadi
kesempatan emas untuk bisa melakukan wawancara saat itu juga, tanpa
harus mengganggu aktifitasnya di sawah.

Pak Didi bekerja sebagai petani tembakau kurang lebih selama lima
tahun. Ia merasa selama menanam tembakau merasa lebih baik daripada
menanam tanaman pangan seperti padi. “Melak bako di kampung mah, letik-
letikna susah melak bako, hasil lebih baik dari melak padi,” tuturnya. Pria
paruh baya itu mengkonsumsi rokok kretek filter dan tembakau Mole. Pak
Didi merokok sejak lama, sekitar umur 17 tahun. Menurutnya susah untuk
berhenti merokok.

Terkait pertanyaan soal rokok kretek yang terancam hilang dari
pasaran, Pak Didi merasa biasa saja, tak menjadi masalah. Sambil
menunjukkan tembakau Mole, dari dalam saku celananya, ia mengakui jika
rasa tembakau asli tanpa campuran lebih enak dibandingkan dengan rokok
manapun. Ia pun tak mengetahui adanya larangan ataupun aturan soal rokok
kretek. Ia juga setuju jika rokok dibatasi di tempat-tempat umum.

Sampai saat ini Pak Didi tak pernah sakit karena rokok. Menurutnya,
tak ada hubungan antara merokok dengan kesehatan. Dalam satu hari ia tak
mesti menghabiskan sebungkus rokok. Artinya rokok atau tembakau tak
membebani ekonomi keluarga Pak Didi.

Setelah merasa cukup dengan keterangan petani di Desa Darmawangi,
kami berdua beranjak di Desa sebelah, Jembarwangi. Setelah beberapa saat
berkendara, berkeliling sekitar kampung, akhirnya kami menjumpai dua
orang petani yang tengah beristirahat siang di bawah pohon yang cukup
rindang. Tanpa membuang-buang waktu, kami segera berkenalan dan
menyampaikan maksud dan tujuan ke tempat mereka.

Pak Suhawi, 62 tahun, mengaku jika hasil panen pernah mencapai
Rp.14 Juta sampai Rp. 17 Juta. Ia mulai menjadi petani tembakau sedari
tahun 60an. Namun baru sekitar 1970an ia secara mandiri menanam
tembakau bersamaan ketika ia berumahtangga.

“Aya biasa wae, upami ngolahnya lira mah, nanemna paling sebangsa
2000-3000 pohon tembakau. Nanemna 7000-10.000 nteh bisa. Penghasilan
selain tembakau, sayur tergantung melakna, tumpang sari selain padi bisa
sampai 3 juta rupiah. Sebulan bisa setuja setengah sampai dua juta.”

88
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102