Page 152 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 152
KRETEK Pusaka Nusantara
mengorganisir petani untuk membuat close market itu, membangun pasar
yang di luar jaringan pasar negara, Misalnya saya ini kan agen, kerja sama
dengan UGM membuat sabun, ini dilandasi oleh kesadaran bahwa semua
kebutuhan harian rumah tangga Indonesia adalah produk Unileve. Saya
sedang melakukan itu. Misalnya suatu saat bisa membuat sabun produksi
pesantren, kalau di kalangan pesantren aroma yang disukai itu kan khas ya,
misalnya aroma wanginya kesturi, atau wangi jasmine, yang alami. Nanti
kalau perlu sabunnya itu dua lapis, lapisan satunya digunakan sebagai sabun,
digunakan terlebih dahulu supaya awet, satu lapis yang lain berfungsi
sebagai parfume pengharum kamar mandi, meskipun juga bisa digunakan
untuk sabunan, tetapi sekalian bisa difungsikan sebagai pewangi juga. Kami
sedang kerja sama dengan UGM untuk program ini.
Jadi Sabun Plus Parfume begitu ya?
Nah, iya, begitu. Nah sabun kan pasti di kamar mandi, parfumean
juga di kamar mandi sekalian. Nanti siang saya akan bertemu dengan teknik
kimia UGM.
Nah kira-kira kalau berhubungan dengan PP itu ya, kalau Kyai
sendiri ada tuntutan untuk penundaan atau pembatalan PP itu nggak?
Iya ada, ya harus dicabut.
Ataukah ada langkah hukum tersendiri yang bisa ditempuh sebagai
perjuangan melalui jalur hukum untuk membatalkan PP itu ya?
Kalau lewat Yudicial Review saya kira selain MK semuanya sudah
menjadi bagian dari kepanjangan jaringan kapitalisme, kecuali ke MK, tetapi
ngak bisa ya MK bidangnya kan tidak di wilayah Peraturan Pemerintah. Jadi
ini hanya bisa dilakukan dengan metode tekanan massa dengan cara
demonstrasi-demonstrasi dan konsolidasi massa dibangun dengan cara
membangun close market membangun jaringan pemasaran di luar negara,
Nah harus gitu.
Apakah ada hal lain yang masih ingin Anda sampaikan dan
kesempatan interview ini?
Tekanan saya ya harus tetap membela yang kecil itu, tetapi tidak
hanya cukup dengan pola gerakan yang ada ini, tetapi harus ada langkah
praksis nyata, hal ini sudah lama saya pikirkan dan sampaikan kepada
teman-teman aktivis, tetapi sayangnya saya belum benar-benar bertemu
143
mengorganisir petani untuk membuat close market itu, membangun pasar
yang di luar jaringan pasar negara, Misalnya saya ini kan agen, kerja sama
dengan UGM membuat sabun, ini dilandasi oleh kesadaran bahwa semua
kebutuhan harian rumah tangga Indonesia adalah produk Unileve. Saya
sedang melakukan itu. Misalnya suatu saat bisa membuat sabun produksi
pesantren, kalau di kalangan pesantren aroma yang disukai itu kan khas ya,
misalnya aroma wanginya kesturi, atau wangi jasmine, yang alami. Nanti
kalau perlu sabunnya itu dua lapis, lapisan satunya digunakan sebagai sabun,
digunakan terlebih dahulu supaya awet, satu lapis yang lain berfungsi
sebagai parfume pengharum kamar mandi, meskipun juga bisa digunakan
untuk sabunan, tetapi sekalian bisa difungsikan sebagai pewangi juga. Kami
sedang kerja sama dengan UGM untuk program ini.
Jadi Sabun Plus Parfume begitu ya?
Nah, iya, begitu. Nah sabun kan pasti di kamar mandi, parfumean
juga di kamar mandi sekalian. Nanti siang saya akan bertemu dengan teknik
kimia UGM.
Nah kira-kira kalau berhubungan dengan PP itu ya, kalau Kyai
sendiri ada tuntutan untuk penundaan atau pembatalan PP itu nggak?
Iya ada, ya harus dicabut.
Ataukah ada langkah hukum tersendiri yang bisa ditempuh sebagai
perjuangan melalui jalur hukum untuk membatalkan PP itu ya?
Kalau lewat Yudicial Review saya kira selain MK semuanya sudah
menjadi bagian dari kepanjangan jaringan kapitalisme, kecuali ke MK, tetapi
ngak bisa ya MK bidangnya kan tidak di wilayah Peraturan Pemerintah. Jadi
ini hanya bisa dilakukan dengan metode tekanan massa dengan cara
demonstrasi-demonstrasi dan konsolidasi massa dibangun dengan cara
membangun close market membangun jaringan pemasaran di luar negara,
Nah harus gitu.
Apakah ada hal lain yang masih ingin Anda sampaikan dan
kesempatan interview ini?
Tekanan saya ya harus tetap membela yang kecil itu, tetapi tidak
hanya cukup dengan pola gerakan yang ada ini, tetapi harus ada langkah
praksis nyata, hal ini sudah lama saya pikirkan dan sampaikan kepada
teman-teman aktivis, tetapi sayangnya saya belum benar-benar bertemu
143