Page 50 - Ekspedisi Cengkeh
P. 50
itnya, dalam bentuk biji yang disimpan dalam peti-peti, dibagikan
masing-masing satu peti ke setiap desa, merata di kecamatan di Sinjai
Tengah, termasuk Desa Kompang. “Sejak dibagikan ke tahun 1972
tersebut, itu untuk pertama kali warga Kompang mendengar nama
tumbuhan cengkeh,” jelas Pak Hodde.

Akan tetapi, warga desa tidak merespons baik pembagian bibit ini.
“Hanya beberapa saja yang mau menanam. Bisa dihitung jari,”
lanjut Pak Hodde. Mereka yang ‘bisa dihitung jari’ itu antara lain
Pak Asikin dan Pak Bahar. Pak Asikin adalah petani yang terbiasa
merantau. Sepulang dari merantau di Mangkutana, Luwu Utara, ia
segera mengusulkan ke Pak Hodde untuk mengusahakan penanaman
cengkeh di desa Kompang. Kala itu, Pak Asikin masih anak muda
yang bergelora. Mungkin terinspirasi dari amatannya di tempat
perantauan yang penuh dengan cengkeh, ia dengan semangat hendak
mengusahakan penanaman cengkeh di desa kelahirannya. Kebetulan
Pak Asikin kerap kali berkumpul bersama belasan orang—salah
satunya adalah Pak Bahar—di malam-malam yang dingin. Ia gulirkan
niat itu. Dari sanalah kemudian niat itu mencapai kata sepakat.

Maka mulailah Pak Asikin dan Pak Bahar menanam cengkeh pada
tahun 1974. Ada juga petani lain yang ikut, meski segelintir. Pak
Bahar kemudian mengusahakan sendiri pengadaan bibit. Puang Baha,
panggilannya sehari-hari, nyaris tiap minggu mengambil bibit di kota
Makassar. Pada masa itu, jalan desa ke kota kabupaten, Sinjai, masih
berupa pengerasan. Jadi untuk sampai ke kota, Puang Baha harus
menumpang truk yang lewat. Di kota, baru kemudian ia naik bus ke
Makassar.

Bibit yang dibawa Pak Bahar dari Makassar kemudian dibagikan ke
warga yang mau menanam. Tetapi, sebagian besar belum juga tergoda
untuk menanam. Salah satu yang awalnya meremehkan adalah Pak
Hasan. “Ah, tanaman apa itu?” katanya dengan nada meremehkan.
Tak urung, ia ambil juga bibit itu dan menanam di lahannya seluas 2
hektar.

***

Kompang adalah satu desa perbukitan. Luas wilayahnya 14,23 km².
Dari Makassar, desa pada ketinggian 400-700 m di atas permukaan
laut itu bisa dicapai melalui tiga jalur berbeda dengan jarak beragam,
mulai dari 160 km sampai 250 km.

22 | EKSPEDISI CENGKEH
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55