Page 75 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 75
Kebijakan Ekonomi-Politik Berbagai Negara Terhadap Tembakau
mendapatkan aliran pendapatan yang besar dari industri tembakau,
karena setelah perusahaan tembakau nasional diprivatisasi, pemerintah
merupakan satu-satunya pemegang saham. Tak mengherankan jika
industri tembakau Jepang maju dan mampu mengembangkan pasar dan
ekspansi usahanya hingga ke negara-negara lain.
3.4. Uni Eropa dan Tembakau
Eropa telah mengenal tembakau sebagai salah satu komoditas
strategis sejak berabad-abad lalu. Tembakau mampu meraih
kepopuleran di Eropa karena orang-orang Eropa percaya tembakau
mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, dari yang ringan
hingga penyakit berat seperti kanker.
Pada tahun 1571 seorang doktor Spanyol bernama Nicolas
Monardes menulis buku mengenai sejarah tanaman obat yang berisi
keterangan bahwa tembakau dapat menyembuhkan 36 masalah
kesehatan.64 Namun, ada juga ilmuwan yang kontra dan menganggap
tembakau sebagai racun. Sejak awal abad ke-16, pro dan kontra
mengenai konsumsi tembakau memang telah ramai mewarnai wilayah
Eropa. Namun, dapat dipastikan tembakau merupakan komoditas
strategis yang turut menyokong perekonomian Eropa, sekaligus menjadi
bagian dari kebudayaannya.
Menjadi menarik ketika menelusuri dinamika industri tembakau
dalam konteks pro dan kontra tembakau, mengingat Uni Eropa65 terbilang
cukup gencar memperhatikan efek samping tembakau, khususnya rokok
sebagai produk turunannya. Sejak beberapa dekade ini, Uni Eropa
telah beberapa kali melakukan reformasi kebijakan pertanian di sektor
tembakau. Tulisan ini antara lain dimaksudkan untuk menguraikan
dinamika industri tembakau dalam konteks perubahan kebijakan
64 http://academic.udayton.edu/health/syllabi/tobacco/history.htm#begin
65 Uni Eropa/European Union (EU) terbentuk pada 1992. Awalnya, pada tahun 1950-an ada tujuh negara
Eropa yang bersatu membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa/European Economic Community, kemudian
dalam beberapa dekade, anggotanya semakin bertambah dan berganti nama menjadi European Commu-
nity, hingga pada tahun 1992 berubah menjadi Uni Eropa dengan semakin banyak negara anggota. Saat
ini, Uni Eropa beranggotakan 27 negara.
61
mendapatkan aliran pendapatan yang besar dari industri tembakau,
karena setelah perusahaan tembakau nasional diprivatisasi, pemerintah
merupakan satu-satunya pemegang saham. Tak mengherankan jika
industri tembakau Jepang maju dan mampu mengembangkan pasar dan
ekspansi usahanya hingga ke negara-negara lain.
3.4. Uni Eropa dan Tembakau
Eropa telah mengenal tembakau sebagai salah satu komoditas
strategis sejak berabad-abad lalu. Tembakau mampu meraih
kepopuleran di Eropa karena orang-orang Eropa percaya tembakau
mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, dari yang ringan
hingga penyakit berat seperti kanker.
Pada tahun 1571 seorang doktor Spanyol bernama Nicolas
Monardes menulis buku mengenai sejarah tanaman obat yang berisi
keterangan bahwa tembakau dapat menyembuhkan 36 masalah
kesehatan.64 Namun, ada juga ilmuwan yang kontra dan menganggap
tembakau sebagai racun. Sejak awal abad ke-16, pro dan kontra
mengenai konsumsi tembakau memang telah ramai mewarnai wilayah
Eropa. Namun, dapat dipastikan tembakau merupakan komoditas
strategis yang turut menyokong perekonomian Eropa, sekaligus menjadi
bagian dari kebudayaannya.
Menjadi menarik ketika menelusuri dinamika industri tembakau
dalam konteks pro dan kontra tembakau, mengingat Uni Eropa65 terbilang
cukup gencar memperhatikan efek samping tembakau, khususnya rokok
sebagai produk turunannya. Sejak beberapa dekade ini, Uni Eropa
telah beberapa kali melakukan reformasi kebijakan pertanian di sektor
tembakau. Tulisan ini antara lain dimaksudkan untuk menguraikan
dinamika industri tembakau dalam konteks perubahan kebijakan
64 http://academic.udayton.edu/health/syllabi/tobacco/history.htm#begin
65 Uni Eropa/European Union (EU) terbentuk pada 1992. Awalnya, pada tahun 1950-an ada tujuh negara
Eropa yang bersatu membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa/European Economic Community, kemudian
dalam beberapa dekade, anggotanya semakin bertambah dan berganti nama menjadi European Commu-
nity, hingga pada tahun 1992 berubah menjadi Uni Eropa dengan semakin banyak negara anggota. Saat
ini, Uni Eropa beranggotakan 27 negara.
61