Page 72 - Ironi Cukai Tembakau
P. 72
Kehutanan (DISBUNHUT) sebesar 29,82%; kemudian Dinas
Kesehatan (DINKES) sebesar 10,76%; menyusul Dinas Peternakan,
Perikanan, dan Kelautan sebesar 9,95%; Dinas Tenaga Kerja &
Trasnmigrasi (DISNAKERTRANS) sebesar 8,64%; dan akhirnya serta
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) sebesar 5,69% --lebih rinci, lihat:
Lampiran-2.
Petani Dalam Rantai DBH-CHT
Mengingat proporsi alokasi DBH-CHT di kabupaten ini, wajar bila
prioritas program lebih mengarah kepada kelompok tani, khususnya
binaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan yang memberi bantuan alat
dan/atau pelatihan. Pada tahun 2012, jenis pelatihan yang mereka
selenggarakan adalah pra-penanaman, seperti penggunaan hand
tractor beserta alat pemupukan organik. Hal ini dibarengi dengan
pelatihan pembuatan pupuk organik, berikut pengadaan mesin
pengolahan pupuk, cangkul, sepatu boot dan sekop. Sementara itu,
harapan para petani memperlihatkan bahwa mereka menghadapi
masalah kekurangan modal (uang kas) untuk menjalankan usaha
tani mereka. Misalnya, mereka berharap pemerintah membangun
gudang penyimpanan bagi para petani untuk menghadapi kelebihan
produksi, berikut bantuan benih dan pupuk.
Mereka juga berharap agar DBH-CHT bisa digunakan sebagai dana
talangan bagi para petani untuk masa penanaman berikutnya. Di
samping itu, mereka juga menghendaki peningkatan pengetahuan
mulai dari penanman, panen, hingga penjualan.
3 | Realisasi DBH-CHT di Kota Kediri
Pada tahun anggaran 2012, Kota Kediri mendapatkan alokasi DBH-
CHT terbesar di Provinsi Jawa Timur. Keberadaan pabrik rokok
berskala besar dan sebagai daerah penyetor cukai memberikan imbas
pada tingginya alokasi DBH CHT Kota Kediri. Dalam alokasi definitif
54 | IRONI CUKAI TEMBAKAU
Kesehatan (DINKES) sebesar 10,76%; menyusul Dinas Peternakan,
Perikanan, dan Kelautan sebesar 9,95%; Dinas Tenaga Kerja &
Trasnmigrasi (DISNAKERTRANS) sebesar 8,64%; dan akhirnya serta
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) sebesar 5,69% --lebih rinci, lihat:
Lampiran-2.
Petani Dalam Rantai DBH-CHT
Mengingat proporsi alokasi DBH-CHT di kabupaten ini, wajar bila
prioritas program lebih mengarah kepada kelompok tani, khususnya
binaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan yang memberi bantuan alat
dan/atau pelatihan. Pada tahun 2012, jenis pelatihan yang mereka
selenggarakan adalah pra-penanaman, seperti penggunaan hand
tractor beserta alat pemupukan organik. Hal ini dibarengi dengan
pelatihan pembuatan pupuk organik, berikut pengadaan mesin
pengolahan pupuk, cangkul, sepatu boot dan sekop. Sementara itu,
harapan para petani memperlihatkan bahwa mereka menghadapi
masalah kekurangan modal (uang kas) untuk menjalankan usaha
tani mereka. Misalnya, mereka berharap pemerintah membangun
gudang penyimpanan bagi para petani untuk menghadapi kelebihan
produksi, berikut bantuan benih dan pupuk.
Mereka juga berharap agar DBH-CHT bisa digunakan sebagai dana
talangan bagi para petani untuk masa penanaman berikutnya. Di
samping itu, mereka juga menghendaki peningkatan pengetahuan
mulai dari penanman, panen, hingga penjualan.
3 | Realisasi DBH-CHT di Kota Kediri
Pada tahun anggaran 2012, Kota Kediri mendapatkan alokasi DBH-
CHT terbesar di Provinsi Jawa Timur. Keberadaan pabrik rokok
berskala besar dan sebagai daerah penyetor cukai memberikan imbas
pada tingginya alokasi DBH CHT Kota Kediri. Dalam alokasi definitif
54 | IRONI CUKAI TEMBAKAU

