Page 71 - Ekspedisi Cengkeh
P. 71
Dunia Dalam Cengkeh
Orang-orang tua di Pulau Haruku sering mengunyah cengkeh
sebagai pengharum mulut menjelang berangkat beribadah ke
gereja. Kebiasaan ini ada lantaran mereka menghindari mengemut
kembang gula, penganan manis yang belakangan datang dari
peradaban yang baru.
Dalam khasanah kuliner Haruku, cengkeh adalah bahan pengharum
dan pengundang selera. Remukan cengkeh ditaburkan pada ikan
yang sudah matang. Perbandingannya: 10 ikan ditabur 4 biji cengkeh
remuk. Sementara dalam dunia kue-kuean, cengkeh sudah lazim.
Perempuan-perempuan Haruku menumbuk cengkeh lalu diayak dan
memasukkannya dalam adonan, bersama pala dan kayu manis.
Dalam dunia pengobatan, ibu yang baru saja melahirkan di Haruku
selalu mendapat perawatan pemulihan dari biyang (bidan kampung).
Kedua pengobatan ini tetap dipakai oleh penduduk Haruku sembari
menggunakan pengobatan modern.
Ada dua resep yang berkaitan dengan cengkeh. Resep pertama,
bebatan untuk pinggang ibu yang baru melahirkan. Ramuan ini dibuat
menggunakan daun cengkeh, pala, dan serai yang ditaruh di atas
hamparan selembar handuk. Rempah-rempah itu kemudian ditangkup
dengan pasir panas lalu diikat erat untuk menghindari kebocoran
pasir panasnya. Resep kedua, perempuan yang baru melahirkan
ditutup sarung dan menguapinya menggunakan uap panas dari
rebusan daun cengkeh dan pala. Manfaat kedua ramuan itu tidak lain
mengembalikan vitalitas tubuh perempuan yang baru bersalin.
Ada pula resep obat cacing untuk anak-anak yang berisi cengkeh.
Namun berbeda dengan obat cacing yang biasanya untuk obat dalam.
ANDY SENO AJI Salah seorang warga Negeri (Desa Haruku) di Pulau
Haruku, salah satu pulau dalam gugus Pulau-pulau Lease,
Maluku Tengah, sedang memanen cengkeh dengan cara
memanjat.
43
Orang-orang tua di Pulau Haruku sering mengunyah cengkeh
sebagai pengharum mulut menjelang berangkat beribadah ke
gereja. Kebiasaan ini ada lantaran mereka menghindari mengemut
kembang gula, penganan manis yang belakangan datang dari
peradaban yang baru.
Dalam khasanah kuliner Haruku, cengkeh adalah bahan pengharum
dan pengundang selera. Remukan cengkeh ditaburkan pada ikan
yang sudah matang. Perbandingannya: 10 ikan ditabur 4 biji cengkeh
remuk. Sementara dalam dunia kue-kuean, cengkeh sudah lazim.
Perempuan-perempuan Haruku menumbuk cengkeh lalu diayak dan
memasukkannya dalam adonan, bersama pala dan kayu manis.
Dalam dunia pengobatan, ibu yang baru saja melahirkan di Haruku
selalu mendapat perawatan pemulihan dari biyang (bidan kampung).
Kedua pengobatan ini tetap dipakai oleh penduduk Haruku sembari
menggunakan pengobatan modern.
Ada dua resep yang berkaitan dengan cengkeh. Resep pertama,
bebatan untuk pinggang ibu yang baru melahirkan. Ramuan ini dibuat
menggunakan daun cengkeh, pala, dan serai yang ditaruh di atas
hamparan selembar handuk. Rempah-rempah itu kemudian ditangkup
dengan pasir panas lalu diikat erat untuk menghindari kebocoran
pasir panasnya. Resep kedua, perempuan yang baru melahirkan
ditutup sarung dan menguapinya menggunakan uap panas dari
rebusan daun cengkeh dan pala. Manfaat kedua ramuan itu tidak lain
mengembalikan vitalitas tubuh perempuan yang baru bersalin.
Ada pula resep obat cacing untuk anak-anak yang berisi cengkeh.
Namun berbeda dengan obat cacing yang biasanya untuk obat dalam.
ANDY SENO AJI Salah seorang warga Negeri (Desa Haruku) di Pulau
Haruku, salah satu pulau dalam gugus Pulau-pulau Lease,
Maluku Tengah, sedang memanen cengkeh dengan cara
memanjat.
43

