Page 66 - Ekspedisi Cengkeh
P. 66
ala Adat sekaligus pejabat Kepala Desa) membawa bibit kakao
dari Ambon. Warga menanam bibit-bibit itu di ‘belakang kampung’,
istilah yang merujuk pada tanah perkebunan di belakang dan
mengantarai perkampungan dan hutan. Tak berapa lama kemudian
warga menopang hidup mereka dengan hasil panen biji kakao.

Sebelum tahun 1992, Anwar, yang dipanggil akrab dengan Babang,
merupakan salah seorang pemuda Mamala yang menempuh
pendidikan berkat hasil panen cengkeh dan pala. Tapi ia kemudian
berhenti kuliah pada 1992 ketika sedang menempuh pendidikan
semester tiga di satu perguruan tinggi swasta di Ujung Pandang
(sekarang: Makassar). Ia pulang ke Mamala karena ayahnya
meninggal dunia. Tahun itu juga Babang ditahan oleh keluarga
besarnya dengan cara mengawinkan dia dengan perempuan
setempat.

“Mungkin karena sudah tidak ada lagi laki-laki kepala keluarga, jadi
saya ditahan dengan dikasih kawin. Tambah susah saya pergi-pergi,”
kata ayah empat anak ini seraya tertawa.

Rupanya, tahun keberangkatannya menuju Makassar untuk kuliah
juga menjadi masa-masa terakhir ia melihat orang sekampungnya
memanen cengkeh serentak. Setelah kendali BPPC, cengkeh-
cengkeh yang tumbuh di hutan tak pernah ditengok lagi sebagai
rasa frustrasi orang Mamala atas harga rempah-rempah ini. Panen
pun tidak bareng lagi. Bahkan ini berlangsung bertahun kemudian
sampai tahun 2013.

Banyak yang menduga ini dampak perubahan iklim lantaran cuaca
kian sulit ditebak. Bulan September, yang biasanya sudah kering,
malah selalu mengirim mendung dan menurunkan hujan. Bagi warga
Mamala, kata Babang, itu dianggap semacam kutukan. “Mungkin
ada adat salah yang pernah kita lakukan kata orang-orang waktu itu,”
ungkap Babang, ”tapi saya bilang ‘Ah, tidak! Karena semua negeri
begitu’,” lanjut lelaki berpostur kecil ini.

Namun di satu sisi, siklus buah cengkeh yang tak bersamaan
cukup menenangkan hati orang Mamala. Mereka tidak lagi harus
mendatangkan ‘orang-orang dari luar daerah’ dan ‘bisa dipercaya’.
Tenaga itu bisa dari dalam desa, kerabat dekat mereka yang tengah
lowong dan tidak sedang mengurus cengkeh.

Para pemilik cengkeh di Mamala menyiapkan dua jenis balas jasa
bantuan panen. Pertama, menggaji per hari yang membantu panen

38 | EKSPEDISI CENGKEH
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71