Page 75 - Ekspedisi Cengkeh
P. 75
anenan cengkeh Clif sekarang diserahkan kepada kerabatnya
dengan sistem bagi hasil atau gaji. Di Haruku, memilih sistem
mana yang akan dipakai dan disepakati antara pemilik dan pemanen
bergantung pada harga cengkeh. Bila harga cengkeh turun di bawah
Rp 100.000 per kilogram, maka sistem bagi hasil yang mereka pakai.
Jika harga sedang menanjak mencapai harga versi September 2013,
maka sistem penggajian yang akan diberlakukan. “Dalam sistem
gaji, konsumsi mereka tidak kita sediakan, diganti dengan 5-8 cupa
saat terakhir panen,” terang Clif.
Cengkeh Zanzibar menjadi jenis yang banyak ditanam petani
Haruku. Jenis ini hanya butuh waktu sekisar 4-5 tahun untuk
berbuah, dibanding dengan Cengkeh Tuni yang mengharuskan petani
menunggu sampai 7 tahun. Namun itu bergantung pada seberapa
besar hawa air laut menyentuh tanaman ini. Panen selalu dimulai
dari kawasan pesisir, lalu pelan bergerak menyusur lereng dan
sampai terakhir ke cengkeh-cengkeh yang tumbuh di puncak gunung
atau bukit.
Sebenarnya cengkeh adalah tanaman yang baru dikembangkan oleh
Clif. Ia mengaku baru menanam cengkeh pada 2002, ketika anaknya
Victor Patarira Kissya lahir. Clif memelihara cengkeh sebagai bekal
masa depan anak ketiganya. Menurut Clif, kelak ketika Victor sudah
besar, anak lelakinya akan bertanggungjawab atas kehidupan anak
dan istrinya. Anak laki-laki yang menjadi pihak yang diberi bagian
lebih besar dalam sistem pewarisan yang berlaku dalam adat-istiadat
Haruku.
Apakah ini berkaitan dengan pendidikan Victor kelak?
“Bukan. Justru saya memfokuskan pada bekal masa depan tadi.
Karena kenyataannya, laki-laki justru yang lebih banyak tinggal
di Haruku ketimbang perempuan yang kebanyakan mereka di luar
Haruku karena harus bersekolah. Mungkin ini berkaitan dengan
sistem pewarisan tadi, bahwa ada jalan lain bagi perempuan untuk
memperoleh jaminan hidup, seperti dengan pendidikan yang tinggi,”
pungkas Clif. v

Dunia Dalam Cengkeh | 47
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80