Page 43 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 43
TEK Pusaka Nusantara

meyakinkan Raja Ferdinand II dan Ratu Isabella dari kerajaan Spanyol untuk
mendanai ekspedisi tersebut. Berangkat pada malam hari, 3 Agustus 1492
dengan armada tiga kapal, sebuah kapal besar bernama Santa María dan dua
caravel yang lebih kecil, Pinta dan Santa Clara dengan tujuan menemukan
ladang emas di daratan seberang. Pada pendaratan pertama di kepulauan
yang dikemudian hari disebut sebagai San Salvador, atau Bahama saat ini,
Luis De Torres, salah seorang awak kapal terlebih dahulu ‘menemukan’
tembakau sebagai ‘emas coklat’. Selanjutnya, setelah menemukan dan
menjarah emas yang melimpah milik bangsa Maya dan Aztec, Mereka juga
meniru kebiasaan mengkonsumsi rokok dan membawa benih tembakau ke
benua asli mereka yaitu Eropa. Tembakau kemudian menjadi gaya hidup
yang popular di negeri Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis, hingga
kekaisaran Usmaniah di Turki.

Sedangkan nama latin bagi tembakau, nicotiana didedikasikan kepada
Duta Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang bernama
Jean Nicot yang mengirim obat untuk migran(sakit kepala sebelah) yang
diderita oleh Ratu Catherine de Medici. Ternyata tembakau memberikan
khasiat penyembuhan bagi ratu, maka dengan cepat kemudian dengan cepat
menyebarlah tembakau sebagai obat ke seluruh Perancis.

Di daratan Amerika utara sendiri, tembakau menjadi kisah sukses.
Seorang pendatang bernama John Rolf dan istrinya yang berdarah pribumi
setempat, Pocahonta anak dari kepala suku Phowatan berhasil
mengembangkan benih varietas Nicotiana Tabacum yang mereka datangkan
dari pulau Bermuda di Jamestown, Virginia pada sekitar tahun 1609. varietas
tersebut menggantikan nicotiana rustica, yang menjadi varietas utama di
Virginia saat itu namun kurang disukai oleh pasar eropa. Mereka
menanamnya dalam jumlah yang cukup besar sehingga mendatangkan profit
yang luar biasa tidak hanya bagi mereka namun juga bagi para penanam
lainnya. Daun tembakau bahkan sempat menjadi semacam uang atau alat
tukar di sana untuk waktu yang cukup lama.

Selanjutnya, setelah kebiasaan mengkonsumsi asap tembakau
berkembang di Eropa, tentu saja daun tembakau menjadi komoditi hasil alam
yang menjanjikan banyak keuntungan, maka bangsa Spanyol, Portugis dan
Belanda bergelombang membiakkan tanaman ini di wilayah kepulauan
tropis nusantara.

34
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48