Page 42 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 42
KRETEK Pusaka Nusantara
Dengan demikian, tradisi merokok kretek dapat disebut sebagai adat
kebiasaan, atau kebudayaan asli nusantara atau Indonesia. Hal tersebut di
atas memberikan banyak asumsi, beberapa diantaranya adalah bahwa rokok
kretek mungkin lebih cocok dikonsumsi di daerah kepulauan tropis. Hal
yang lain adalah, bahwa bangsa-bangsa nusantara adalah bangsa yang dapat
menerima kebiasaan dari luar namun bukanlah bangsa pembebek. Hal
lainnya lagi adalah bangsa nusantara adalah bangsa yang inovatif dan
memiliki citarasa tinggi.
4.2. Berkembang-biaknya Tembakau, Bahan Utama Rokok Kretek
Memang benar bahwa tembakau atau Nicotiana Tabaccum sebagai
bahan baku pokok rokok kretek adalah tanaman asli benua Amerika yang
ditemukan tidak sengaja oleh bangsa-bangsa Eropa pada era penaklukan sisa
dunia atau sering disebut sebagai The Age of Discovery dengan semangat
Gold, glory and God, setelah masa pencerahan mereka atau sering disebut
sebagai masa Renaissance atau aufklarung pada paruh akhir abad ke-15.
Namun perlu juga diteliti lebih lanjut, meskipun tidaklah popular dalam
dunia perdagangan tembakau dunia, beberapa sumber menyatakan bahwa
beberapa suku pegunungan Papua seperti suku Tapiro telah memiliki
kebiasaan melinting dan mernghisap tembakau indigenous pulau Papua yang
jenisnya dekat dengan spesies tembakau asli Australia, nicotiana soavelens
(Onghokham dan Budiman).
Bangsa-bangsa asli benua Amerika mengkonsumsi rokok bertujuan
untuk kebutuhan kesehatan seperti mengusir hawa dingin yang bias turun
hingga minus 60 derajat Celcius pada musim gugur dan musim salju. Selain
itu menghisap asap tembakau juga berefek menenangkan fikiran. Selain itu,
menghisap rokok bersama adalah ritual simbolik dalam seremoni
menggalang hubungan perdamaian antar klan, dengan menggunakan pipa
dan berupa gulungan daun tembakau atau saat ini disebut sebagai cigar atau
cerutu. Kebalikan dari ritual menggali kapak perang pada suku-suku yang
mendiami benua Amerika utara bagian barat. Bukti-bukti terkini menyatakan
bahwa tradisi penggunaan tembakau oleh suku-suku asli Amerika utara
setidaknya sudah berusia 4.000 tahun.
Sejarah tembakau di Eropa dimulai pada pelayaran pertama dari empat
pelayaran menuju dunia baru oleh Chistophorus Columbus yang berhasil
33
Dengan demikian, tradisi merokok kretek dapat disebut sebagai adat
kebiasaan, atau kebudayaan asli nusantara atau Indonesia. Hal tersebut di
atas memberikan banyak asumsi, beberapa diantaranya adalah bahwa rokok
kretek mungkin lebih cocok dikonsumsi di daerah kepulauan tropis. Hal
yang lain adalah, bahwa bangsa-bangsa nusantara adalah bangsa yang dapat
menerima kebiasaan dari luar namun bukanlah bangsa pembebek. Hal
lainnya lagi adalah bangsa nusantara adalah bangsa yang inovatif dan
memiliki citarasa tinggi.
4.2. Berkembang-biaknya Tembakau, Bahan Utama Rokok Kretek
Memang benar bahwa tembakau atau Nicotiana Tabaccum sebagai
bahan baku pokok rokok kretek adalah tanaman asli benua Amerika yang
ditemukan tidak sengaja oleh bangsa-bangsa Eropa pada era penaklukan sisa
dunia atau sering disebut sebagai The Age of Discovery dengan semangat
Gold, glory and God, setelah masa pencerahan mereka atau sering disebut
sebagai masa Renaissance atau aufklarung pada paruh akhir abad ke-15.
Namun perlu juga diteliti lebih lanjut, meskipun tidaklah popular dalam
dunia perdagangan tembakau dunia, beberapa sumber menyatakan bahwa
beberapa suku pegunungan Papua seperti suku Tapiro telah memiliki
kebiasaan melinting dan mernghisap tembakau indigenous pulau Papua yang
jenisnya dekat dengan spesies tembakau asli Australia, nicotiana soavelens
(Onghokham dan Budiman).
Bangsa-bangsa asli benua Amerika mengkonsumsi rokok bertujuan
untuk kebutuhan kesehatan seperti mengusir hawa dingin yang bias turun
hingga minus 60 derajat Celcius pada musim gugur dan musim salju. Selain
itu menghisap asap tembakau juga berefek menenangkan fikiran. Selain itu,
menghisap rokok bersama adalah ritual simbolik dalam seremoni
menggalang hubungan perdamaian antar klan, dengan menggunakan pipa
dan berupa gulungan daun tembakau atau saat ini disebut sebagai cigar atau
cerutu. Kebalikan dari ritual menggali kapak perang pada suku-suku yang
mendiami benua Amerika utara bagian barat. Bukti-bukti terkini menyatakan
bahwa tradisi penggunaan tembakau oleh suku-suku asli Amerika utara
setidaknya sudah berusia 4.000 tahun.
Sejarah tembakau di Eropa dimulai pada pelayaran pertama dari empat
pelayaran menuju dunia baru oleh Chistophorus Columbus yang berhasil
33

