Page 60 - Ekspedisi Cengkeh
P. 60
u musallah. Lantai tiga, sepertiganya adalah ruangan yang luas,
sisanya adalah atap yang sekaligus tempat penjemuran cengkeh.

Malam hari adalah malam yang ramai dan riuh. Hasil petik cengkeh
sepanjang hari akan dipatahkan buahnya dari tangkai pada malam hari.
Bayangkan saja, sekitar 180 orang memadati ruangan. Dua sampai
lima orang mengelilingi satu tumpukan cengkeh yang siap dipatahkan
buahnya (mappunnuk). Canda-gurau terkadang memecah ruangan.

Pada minggu kedua September, para pematah buah cengkeh itu mulai
berkurang. Ini seturut dengan buah cengkeh yang juga mulai berkurang.
Lalu dari mana para pemetik dan pematah buah cengkeh itu datang?
Berapa pohon yang mereka petik? Siapa pemilik cengkeh yang mereka
petik?

Para pemetik yang banyak itu tidak berasal dari Kabupaten Luwu saja.
Mereka datang dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan. Khususnya
sebagian besar berasal dari Kabupaten Soppeng. Ada juga dari provinsi
lain seperti Sulawesi Barat dan Tengah. Kedatangan mereka juga tidak
serentak, tapi bergelombang. Satu gelombang pergi, satu gelombang
lagi datang. Ada yang bertahan seminggu, ada juga yang bertahan
sampai tiga bulan.

Ada pekerja yang datang sendiri, diajak teman-temannya, ada juga
yang diajak keluarga pemilik lahan pohon cengkeh. Ada yang datang
membawa suami, istri dan anak, ada juga yang datang bersama teman-
temannya. Tidak semua adalah orang tua dan berpengalaman. Banyak
juga dari mereka adalah anak muda yang tamat sekolah menengah
atas dan belum berpengalaman. Hal ini tentu saja berpengaruh kepada

jumlah buah cengkeh yang mereka bisa petik.

Karena mereka datang dari berbagai tempat REPRO FOTO KELUARGA
dan berbagai etnis di Sulawesi, jam makan
kadang juga diatur berdasarkan kelompok La Baratang [berpeci],
etnisnya. Waktu makan tidak sekaligus. pemilik lebih dari dua bukit
Tetapi bertahap. Nah, agar teratur dan rapi,
sudah ditentukan siapa yang mendapat jatah cengkeh di Buntu Sawa,
makan terlebih dahulu. Di sinilah identifikasi Desa Binturu, Larompong.
kelompok etnis atau daerah dilakukan.
“Kelompok Mandar, waktunya makan!”
begitulah perintah yang datang.

Pihak keluarga pemilik lahan biasanya
bertugas sebagai tukang catat, meski mereka

32 | EKSPEDISI CENGKEH
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65