Page 42 - Ekspedisi Cengkeh
P. 42
klusif Belanda. ANDY SENO AJI
Kini, sebagian besar pohon cengkeh tua dari zaman kolonial tersebut
hampir semuanya sudah ditebang. Pohon-pohon tersebut, meskipun
masih berbunga, tapi tak lagi ada orang yang sanggup memanjatnya.
Pohonnya sudah terlalu besar dan terlalu tinggi. Bibit-bibit baru
pun ditanam mengantikannya. Sekarang, kala musim panen tiba,
penduduk mengusung seluruh anggota keluarga ke hutan cengkeh.
Semua kegiatan rumah tangga berlangsung di sana. Para sanak
yang sedang berada di tempat lain pun kadangkala datang turut
membantu. Mereka memerlukan tenaga lumayan banyak untuk
memanjat pohon, memetik buah, dan membawa hasil panen cengkeh
ke kampung. Mereka juga membutuhkan sapi-sapi untuk menarik
gerobak kayu pengangkut cengkeh.
Ketika mulai memahami sifat-sifat alamiah tanaman cengkeh,
mulailah mereka melakukan pembibitan. Jarak tanam tak lagi
dilakukan berdekatan, agar perkembangan cengkeh tidak terganggu.
Dari cengkeh-cengkeh tua itulah bibit cengkeh dihasilkan. Bibit-
bibit terbaik diperoleh dari pohon-pohon tua dengan ketinggian lebih
dari 20 meter yang cabang-cabang barunya berada pada ketinggian 5
meter.
“Cengkeh ibarat kakak sulung. Ia bilang pada adiknya, pala dan
kelapa: kamu boleh saja berhutang, nanti ketika saya datang,
saya akan melunasinya,” jelas Awad Lolory, petani cengkeh dan
Sekretaris Kesultanan Jailolo. Maksudnya, pala dan kelapa --yang
bisa dipanen sampai 3 kali setahun-- dianggap sebagai “adik-adik”
cengkeh yang hanya panen sekali setahun. Jika hasil penen pala dan
kelapa tak mencukupi selama setahun tersebut, maka hasil panen
cengkeh yang menyusulnya akan menutupi kekurangan dari hasil
panen pala dan kelapa, Hasil panen sang ‘kakak sulung’ inilah yang
paling mendatang keuntungan ekonomis terbesar bagi para petani
setempat. v

Tugu Peringatan Kapitan Pattimura di Lapangan
Mardika, Ambon, tempat Sang Kapitan dihukum

gantung pada 16 Desember 1817. Di bagian
depan tampak lampu pencahayaan patung yang

berbentuk buah cengkeh.

14 | EKSPEDISI CENGKEH
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47