Page 35 - Ekspedisi Cengkeh
P. 35
anggengkan usaha tani cengkeh. Sebagian besar mereka malah
menjadi pegawai negeri sipil, menjadi bagian dari mesin birokrasi
yang justru makin tak akrab dan kian melupakan cengkeh.
Catatan-catatan dan gambar-gambar yang terangkum sepanjang buku
ini menegaskan semua ironi tersebut. Meskipun lebih merupakan
sketsa-sketsa ringkas --sesuatu yang disengaja untuk membuatnya
lebih mudah dicerna oleh semua kalangan-- tulisan-tulisan dan
gambar-gambar itu menampilkan banyak hal yang mencengangkan,
menghentak, kadang menggetarkan. Tulisan-tulisan dan gambar-
gambar itu merekam nuansa sejarah perkembangan cengkeh dalam
beragam aspek dan dimensinya, menggugah kembali kesadaran kita
tentang salah satu warisan alam kita yang sangat berharga. Agar kita
tak terusan-terusan menjadi pecundang, tertulah serapah para leluhur:
“Bak pungguk merindukan bulan, punai di tangan dilepaskan”!

Haruku, 24/09/2013.

PUSTAKA

Blair, Lawrence & Lorne Blair (2010), Ring of Fire: An Indonesian Odissey.
Singapore: Periplus.

Boxer, Charles R. (1965), The Dutch Seaborne Empire 1600-1800. New York: Alfred
A.Knopf.

-------- (1969), The Portuguese Seaborne Empire 1415-1825. New York: Alfred
A.Knopf.

Brierley, Joanna H. (1994). Spices: The Story of Indonesia’s Spice Trade. Oxford:
Oxford University Press.

el-Guyanie, Gugun, et.al. (2013): Ironi Cukai Tembakau: Karut-marut Hukum &
Pelaksanaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau. Jakarta: Indonesia
Berdikari.

Glamann, Kristof (1958), Dutch Asiatic Trade 1620-1740. Den Haag: Martijnus
Nijhoff.

Hanusz, Mark (2000), Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove
Cigarette. Jakarta: Equinox.

Pires, Tomé (1512-1515), Suma Oriental: que trata do Mar Roxo até aos Chins,
Lisboa (compiled with the Chronics of Fransisco Rodriguez by Armando
Cartesão in 1944 and reprinted in London for the Hakluyt Society).

Topatimasang, Roem, ed. (2004), Orang-orang Kalah: Kisah Penyingkiran
Masyarakat Adat Kepulauan Maluku. Yogyakarta: INSISTPress.

--------, Roem, et.al., eds., (2010), Kretek: Kajian Ekonomi dan Budaya Empat Kota.
Yogyakarta: Indonesia Berdikari.

PENDAHULUAN | 7
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40