Page 55 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 55
TEK Pusaka Nusantara

Di sisi lain dominasi modal asing semakin berkuasa sehingga sebagian
besar keuntungan yang didapat dari tiap batang kretek yang dibakar warga
Negara Indonesia harus dikirim kepada pemilik modal besar asing. Pangsa
rokok di Indonesia saat ini benar-benar dikuasai oleh perusahaan asing tidak
hanya produk rokok putih namun juga rokok kretek. Selain produk rokok
putih mereka yang sudah menguasai 50 persen pasar rokok putih di
Indonesia, PT Philip Morris Indonesia perusahaan afiliasi dari Phillip Morris
Inc. juga telah mengakuisisi kepemilikan saham PT. HM. Sampoerna Tbk
perusahaan rokok kretek milik keluarga Sampoerna atau Lim Seeng Tee dari
Surabaya sebesar 98,18% pada bulan Mei 2005. Pembelian termasuk
jaringan distribusi, penyediaan bahan, penyediaan jasa, lisensi, dan
pembiayaan. Mereka berani membeli saham seharga 45 triliun Rupiah
dengan berbagai alasan yang menguntungkan seperti time to market yang
lebih cepat dari pada apabila mereka melakukan kerja brand building.
Selanjutnya mereka dapat menghindari entry barrier karena langsung
mendapatkan segala perijinan regulasi dan brand equity.

Sedangkan BAT masih menguasai saham Bentoel sebesar 85,55%
meskipun setelah menjual sebagian sahamnya kepada UBS AG London
Branch, perusahaan asing yang lain pada 25 Agustus 2011. Sebelumnya
British American Tobacco menguasai 99,74% kepemilikan Bentoel setelah
mengambil alih 85,13 persen saham Bentoel Internasional Investama dari PT
Rajawali Corpora dan para pemegang saham lainnya senilai US$494 juta
pada juni 2009. Tidak hanya di tingkatan saham, bahkan dalam tingkatan
struktur kunci direksi pun posisi strategis diisi oleh pihak asing. Direktur
utama Bentoel Internasional Investama dijabat oleh Jeremy Pike, dan Chief
Financial Officer(CFO) dijabat oleh Andre Joubert sebagai perwakilan dari
BAT.

Tabel 4.4 | Penguasa Pasar Rokok di Indonesia Tahun 2009

Nama Perusahaan Penguasaan Pasar Sejak Triwulan I 2008
Rokok

PT. HM Sampoerna 24,3% Turun 25%

PT. Gudang Garam 21,1% Turun 22,5%
TBK

PT. Djarum 19,4% Naik 19,4%

46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60