Page 29 - Ekspedisi Cengkeh
P. 29
PENGANTAR Cengkeh:
Dulu, Kini & Nanti

n Roem Topatimasang

Bahwa cengkeh1 (Syzygium aromaticum) --bersama pala
(Myristica fragrans)-- adalah dua tanaman asli (endemik)
Kepulauan Maluku, sudah tak terbantahkan. Cengkeh dikenal dan
diakui berasal dari ‘Empat Pulau Gunung Maluku’ (Maloko Kie
Raha): Ternate, Tidore, Moti, dan Makian. Adapun pala, berasal dari
empat pulau kecil lainnya di tengah Laut Banda: Lonthor, Neira,
Rhun, dan Ai. Pada penjelasan peta abad-16 oleh penjelajah dari
Semenanjung Iberia, Fransisco Rodriguez, tertulis: “Estas quatro
Ilhas Azures suam as de molluquo homde nace ho crauzo” (Adalah
empat pulau berwarna biru [dalam peta] yang disebut sebagai
Kepulauan Maluku di mana rempah-rempah berasal)(Pires, 1512-
1515:213).

1 Beberapa sumber menyebutkan bahwa kata ‘cengkeh’ dalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Mandarin, tkeng-his atau xi’jia, yang berarti
‘rempah [berbentuk mirip] paku’ (scented nails). Ini menunjukkan bahwa
cengkeh sudah dikenal sejak lama oleh bangsa Cina --diketahui sejak
abad-2-- jauh sebelum orang Eropa mengenalnya ((lihat, misalnya: Brierly,
1994).

1

k
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34