Page 15 - Muslihat Kapitalis Global
P. 15
okteran yang sangat berlebihan sebagai karakteristik dari industri
kesehatan modern. Sebuah perilaku yang jelas berdampak kepada
munculnya gejala “alienasi” baru bahwa ketergantungan manusia
kepada alam beserta seluruh proses alamiahnya hendak digantikan
oleh kuasa modus pandangan dunia yang mendudukkan manusia
modern menjadi bergantung pada industri kesehatan.

Dengan kalimat lain, Illich sebetulnya bermaksud memperlihatkan
dampak fatal dari ilusi kemajuan ilmu kedokteran. Atas nama
spesialisasi kerja dan profesionalisme, ilmu kesehatan modern konon
berbeda dengan pengobatan tradisional dengan alasan keabsahannya
berbasis pada metodologi ilmiah ilmu pengetahuan. Namun dalam
perkembangan dan sejarahnya, industri kesehatan ternyata juga
telah bertransformasi menjadi sebuah “rezim kesehatan” yang
menguasai kehidupan masyarakat dunia. Metode ini sangat terkait
dengan kuasa filosofis dan metode positivistik dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern secara umum. Tubuh manusia
lalu ditempatkan layaknya sebuah mesin (allopathic medicine),
sebuah cara berpikir keliru yang telah dikritik oleh Herbert Marcuse
sebagai gejala munculnya “one dimensional man” dalam kehidupan
masyarakat modern kapitalistis.

Sayangnya, para penggiat anti-tembakau termasuk di Indonesia
(seolah) tidak mau tahu dengan soal ini. Kelompok ini cenderung
mendudukkan persoalan tembakau dalam kacamata partikularistis,
semata-mata sebagai problem atau isu kesehatan yang bersifat absolut,
dan menutup ruang perdebatan dan eksplorasi isu tembakau. Mereka
juga menolak untuk menganalisis problem atas isu tembakau sebagai
bagian dari gejala perang dagang global, yang sebetulnya telah
berdampak pada pemiskinan dan ketergantungan negara-negara
berkembang seperti Indonesia kepada negara-negara kaya modal.

Bertolak dari sejumlah hal itulah, buku ini berpamrih menyingkap
“selubung” gerakan filantropis yang bersembunyi di balik kampanye
anti-tembakau, dan hubungannya dengan kepentingan para pemodal

xiii
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20