Page 89 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 89
TEK Pusaka Nusantara

responden penelitian ini menjadikan pedagang dan konsumen rokok kretek
sebagai objek.

Meskipun demikian ada informasi bahwa ada seorang petani yang
menanam tembakau untuk konsumsi pribadi. Pak Ibrahim nama responden
yang berhasil peneliti wawancarai sebagai petani tembakau. Ia menceritakan
sejarah bagaimana bisa menjadi petani, lalu sejarah pertanian tembakau di
Provinsi Banten. Informasi penting yang didapatkan dari wawancara ini
adalah bahwa dalam sejarah Banten belum pernah ada yang membawa atau
melestarikan perkebunan tembakau sejak zaman dahulu, itu yang
menyebabkan di Provinsi Banten sulit bahwa sama sekali tidak
ditemukannya perkebunan tembakau. Jika dilihat dari kondisi tanah, Pak
Ibrahim menyatakan bahwa tembakau bisa ditanam di wilayah Banten,
karena dari pengalaman yang ia dapatkan dari kakeknya bahwa tembakau
yang ditanam tidak perlu perawatan yang ekslusif. Bahkan pak Ibrahim
menanam tembakau di pekarangan kebun belakang rumahnya. Jadi hanya
masalah sosialisasi dan pembudidayaan tembakau di Banten yang mungkin
bisa menjadikan Provinsi Banten sebagai daerah penghasil tembakau atau
bahkan bisa menjadi daerah industri tembakau, bukan karena kondisi
geografis.

Dari petani tembakau, penelitian dilanjutkan dengan wawancara
pedagang tembakau yang sudah 80 tahun bergelut di bidang penjualan
tembakau dimulai dari kakek sampai sekarang. Dari sini juga didapatkan
informasi bahwa pedagang tersebut mengatakan 30 tahun yang lalu di
Pandeglang pernah ada perkebunan tembakau dan satu-satunya di Banten,
tetapi setelah itu tidak ada lagi perkebunan tersebut. Pedagang tersebut tidak
tahu apa penyebab tidak ada lagi perkebunan tembakau tersebut.

Penelitian berlanjut kepada masyarakat provinsi Banten sebagai
subyek konsumen rokok kretek mulai dari usia produktif dan non produktif
seperti pelajar, pekerja, mahasiswa, buruh pabrik, wiraswasta dan berbagai
macam elemen masyarakat. Dan yang terakhir salah satu tokoh budaya di
Banten.

Dari data responden penelitian berdasarkan kuesioner terbuka yang
peneliti dapat di Provinsi Banten bahwa jika dilihat dari derajat keterlibatan
sebagai besar memulai merokok sejak SMA dan kenapa bisa menjadi
perokok karena pergaulan atau factor lingkungan. Lalu di dalam keluarga

80
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94