Page 8 - Kretek Pusaka Nusantara
P. 8
KATA PENGANTAR
Menurut legenda Jawa rokok diproduksi masal dimulai dari kisah
Roro Mendut pada abad ke-17 yang menjadi cara pemasaran klasik rokok
melalui penggambaran erotisme Roro Mendut ketika berjualan rokok
lintingannya, dengan lem dari jilatan lidahnya.
Dalam perkembangan rokok di Indonesia,rokok kretekmerupakan
rokok khas produk asli Indonesiayang unik, dan diakui dunia, yaitu rokok
yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok kretek dan
bagaimana cara menikmatinya, bisa menggambarkan perkembangan
peradaban masyarakat kita. Industri rokok kretek sendiri merupakan industri
yang padat modal, padat karya, dan memiliki andil besar dalam penerimaan
cukai negara.Di Indonesia masyarakatnya cenderung menyukai rokok kretek
sehingga secara kemandirian Indonesia tidak perlu mengimpor rokok dari
negara lain.Hal initidak mengherankan karena Indonesia adalah penghasil
tembakau terbesar dan kualitasnya yang bagus membuat banyak
pertumbuhan pabrik-pabrik rokok yang kadang kala menimbulkan pro dan
kontra di sana-sini. Banyak yang dilibatkan dalam bisnis tembakau dan
rokok ini.
Fenomena rokok memang tiada henti,mulai dari orang kaya sampai
yang melaratpun banyak mencandunya. Ada umpatan-umpatan buruk dan
sumpah serapah yang sering di alamatkan kepada rokok mulai dari penyebab
penyakit pernafasan, penyebab “kantong kering”, penyebab kenakalan
remaja dan awal mula pembelajaran menjajal narkoba, namun ada pula yang
memujinya seperti teman sejati, teman setia di kala sepi, teman yang bisa
diajak berpacu untuk berfikir.
Tidak berhenti disitu saja, status halal dan makruh banyak
didengungkan oleh banyak kalangan.Mulai dari yang meributkan haram
karena banyak merugikan kesehatan manusia sampai dengan yang
menghalalkan karena di industri rokok dan tembakau banyak manusia
bergantung penghasilannya dari industri tersebut. Pemerintah juga
memegang buah bara akan bisnis ini, di satu sisi penghasilan cukai yang
sangat besar dirasa sayang kalau rokok dilarang industrinya, di satu sisi yang
vii
Menurut legenda Jawa rokok diproduksi masal dimulai dari kisah
Roro Mendut pada abad ke-17 yang menjadi cara pemasaran klasik rokok
melalui penggambaran erotisme Roro Mendut ketika berjualan rokok
lintingannya, dengan lem dari jilatan lidahnya.
Dalam perkembangan rokok di Indonesia,rokok kretekmerupakan
rokok khas produk asli Indonesiayang unik, dan diakui dunia, yaitu rokok
yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi
saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Rokok kretek dan
bagaimana cara menikmatinya, bisa menggambarkan perkembangan
peradaban masyarakat kita. Industri rokok kretek sendiri merupakan industri
yang padat modal, padat karya, dan memiliki andil besar dalam penerimaan
cukai negara.Di Indonesia masyarakatnya cenderung menyukai rokok kretek
sehingga secara kemandirian Indonesia tidak perlu mengimpor rokok dari
negara lain.Hal initidak mengherankan karena Indonesia adalah penghasil
tembakau terbesar dan kualitasnya yang bagus membuat banyak
pertumbuhan pabrik-pabrik rokok yang kadang kala menimbulkan pro dan
kontra di sana-sini. Banyak yang dilibatkan dalam bisnis tembakau dan
rokok ini.
Fenomena rokok memang tiada henti,mulai dari orang kaya sampai
yang melaratpun banyak mencandunya. Ada umpatan-umpatan buruk dan
sumpah serapah yang sering di alamatkan kepada rokok mulai dari penyebab
penyakit pernafasan, penyebab “kantong kering”, penyebab kenakalan
remaja dan awal mula pembelajaran menjajal narkoba, namun ada pula yang
memujinya seperti teman sejati, teman setia di kala sepi, teman yang bisa
diajak berpacu untuk berfikir.
Tidak berhenti disitu saja, status halal dan makruh banyak
didengungkan oleh banyak kalangan.Mulai dari yang meributkan haram
karena banyak merugikan kesehatan manusia sampai dengan yang
menghalalkan karena di industri rokok dan tembakau banyak manusia
bergantung penghasilannya dari industri tersebut. Pemerintah juga
memegang buah bara akan bisnis ini, di satu sisi penghasilan cukai yang
sangat besar dirasa sayang kalau rokok dilarang industrinya, di satu sisi yang
vii