Page 89 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 89
Kebijakan Ekonomi-Politik Berbagai Negara Terhadap Tembakau
Pangsa pasar rokok di Indonesia dikuasai tiga perusahaan besar,
yaitu PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HM Sampoerna) Tbk, PT Gudang
Garam Tbk, dan PT Djarum. Pemimpin pasar dari ketiga perusahaan
besar tersebut adalah PT HM Sampoerna Tbk, yang mengusai pangsa
pasar rokok selama bertahun-tahun.83 Pada tahun 2006 Sampoerna
menduduki peringkat kedua penguasa pangsa pasar rokok Indonesia
setelah Gudang Garam dengan pengusaan mencapai 23,8%. Pada tahun
2007 posisi Sampoerna bergeser menjadi penguasa pertama dengan
menguasai 28,0 % pangsa pasar rokok Indonesia. Berdasarkan Nielsen
Retail Audit Result - Indonesia Expanded, pangsa pasar rokok produksi
PT HM Sampoerna Tbk selama 2008 mampu menembus angka 29,5%.
Pencapaian itu menunjukkan PT HM Sampoerna tetap memimpin pasar
rokok di Indonesia. Pada tahun 2009, posisi ini masih dipegang PT HM
Sampoerna. Secara keseluruhan PT HM Sampoerna mengusai 24,2%
pasar rokok Indonesia.
Penguasa kedua pangsa pasar rokok Indonesia adalah PT Gudang
GaramTbk yang didirikan pada 26 Juni 1951 oleh Tjoa Ing Hwiec di
Jawa Timur. Pada dekade 1990-an tepatnya tahun 1990, Gudang Garam
masih merupakan raja dalam industri rokok Indonesia dengan pangsa
pasar mencapai 35% dan 49% pada tahun 1997. Pada tahun 2002
penjualan Gudang Garam yang sebesar Rp 20,9 triliun masih unggul
jauh dibanding HM Sampoerna yang Rp 15,1 triliun. Dari tahun ke
tahun gap-nya makin kecil. Pada tahun 2006 HM Sampoerna dengan
penjualan Rp 29,5 triliun sudah menyalip Gudang Garam yang meraih
Rp 26,3 triliun. Malah, dari segi laba bersih tahun 2006 itu laba bersih
Gudang Garam yang sebesar Rp 1 triliun hanya sepertiga dari laba
bersih HM Sampoerna yang mencapai Rp 3,53 triliun. Saat ini Gudang
Garam menduduki posisi kedua dengan menguasai 23,6% pasar rokok
Indonesia.
Posisi ketiga penguasa pasar rokok Indonesia adalah PT Djarum
yang didirikan pada tahun 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Secara
83 Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio.
Pada Maret 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris.
75
Pangsa pasar rokok di Indonesia dikuasai tiga perusahaan besar,
yaitu PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HM Sampoerna) Tbk, PT Gudang
Garam Tbk, dan PT Djarum. Pemimpin pasar dari ketiga perusahaan
besar tersebut adalah PT HM Sampoerna Tbk, yang mengusai pangsa
pasar rokok selama bertahun-tahun.83 Pada tahun 2006 Sampoerna
menduduki peringkat kedua penguasa pangsa pasar rokok Indonesia
setelah Gudang Garam dengan pengusaan mencapai 23,8%. Pada tahun
2007 posisi Sampoerna bergeser menjadi penguasa pertama dengan
menguasai 28,0 % pangsa pasar rokok Indonesia. Berdasarkan Nielsen
Retail Audit Result - Indonesia Expanded, pangsa pasar rokok produksi
PT HM Sampoerna Tbk selama 2008 mampu menembus angka 29,5%.
Pencapaian itu menunjukkan PT HM Sampoerna tetap memimpin pasar
rokok di Indonesia. Pada tahun 2009, posisi ini masih dipegang PT HM
Sampoerna. Secara keseluruhan PT HM Sampoerna mengusai 24,2%
pasar rokok Indonesia.
Penguasa kedua pangsa pasar rokok Indonesia adalah PT Gudang
GaramTbk yang didirikan pada 26 Juni 1951 oleh Tjoa Ing Hwiec di
Jawa Timur. Pada dekade 1990-an tepatnya tahun 1990, Gudang Garam
masih merupakan raja dalam industri rokok Indonesia dengan pangsa
pasar mencapai 35% dan 49% pada tahun 1997. Pada tahun 2002
penjualan Gudang Garam yang sebesar Rp 20,9 triliun masih unggul
jauh dibanding HM Sampoerna yang Rp 15,1 triliun. Dari tahun ke
tahun gap-nya makin kecil. Pada tahun 2006 HM Sampoerna dengan
penjualan Rp 29,5 triliun sudah menyalip Gudang Garam yang meraih
Rp 26,3 triliun. Malah, dari segi laba bersih tahun 2006 itu laba bersih
Gudang Garam yang sebesar Rp 1 triliun hanya sepertiga dari laba
bersih HM Sampoerna yang mencapai Rp 3,53 triliun. Saat ini Gudang
Garam menduduki posisi kedua dengan menguasai 23,6% pasar rokok
Indonesia.
Posisi ketiga penguasa pasar rokok Indonesia adalah PT Djarum
yang didirikan pada tahun 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Secara
83 Sampoerna didirikan pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio.
Pada Maret 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris.
75