Page 100 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 100
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

a. Untuk yang dibuat di Indonesia :

1. 1.150% dari harga dasar apabila harga dasar yang
digunakan adalah harga jual pabrik; atau

2. 80% dari harga dasar apabila harga dasar yang
digunakan adalah harga jual eceran.

b. Untuk yang diimpor:

1. 1.150% dari harga dasar apabila harga dasar yang
digunakan adalah nilai pabean ditambah bea masuk;
atau

2. 80% dari harga dasar apabila harga dasar yang
digunakan adalah harga jual eceran.

(3) Tarif cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dapat diubah dari persentase harga dasar menjadi jumlah
dalam rupiah untuk setiap satuan barang kena cukai atau
sebaliknya atau penggabungan dari keduanya.

(4) Penentuan besaran target penerimaan negara dari cukai
pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (RAPBN) dan alternatif kebijakan Menteri dalam
mengoptimalkan upaya mencapai target penerimaan,
dengan memperhatikan kondisi industri dan aspirasi pelaku
usaha industri, disampaikan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia untuk mendapat persetujuan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tarif cukai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), serta
perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
dengan peraturan menteri.

Ketentuan cukai tersebut digunakan sebagai pungutan negara yang
digunakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau
karakteristik sesuai dengan undang-undang merupakan penerimaan
negara guna mewujudkan kesejahteraan bangsa. Hal tersebut untuk

86
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105