Page 83 - Ekspedisi Cengkeh
P. 83
Y SENO AJIkeluar, orang sakit tersebut dimandikan lagi menggunakan air
rebusan tadi. Cengkeh juga menjadi obat bagi sakit kepala penderita
malaria, yakni dengan cara mengunyah cengkeh lalu menyemburkan
ke kepala si penderita.
Negeri Sila merupakan sentrum adat dan gereja di Nusa Laut.
Soselissa, nama marga pewaris kepemimpinan raja, bermukim di
dalam negeri ini, sekaligus tempat berdiri Gereja Eben Haezer,
gereja tertua di Maluku yang berdiri pada tahun 1715, titimangsa
berdasarkan prasasti yang ditemukan setelah lama terkubur di bawah
mimbar kala dipugar tahun 1932.
Sejarah awal Nusa Laut pun demikian --cengkeh menjadi bumbu
utamanya. Berdasarkan cerita para tetua yang didengar Albert,
bahwa negeri-negeri di pulau ini awalnya berada di gunung-gunung.
Bahkan ketika moyang marga Soselissa dari Seram tiba, pulau ini
dilanda perang antara Inahaha dan Inahuhu, dua bangsa awal Nusa
Laut yang berdiam di pegunungan. Anak cucunya, kata Albert, lalu
turun pelan-pelan bermukim di pesisir lantaran persentuhan mereka
dengan bangsa Portugis dan Belanda.
Sejarah bagian berikutnya adalah cengkeh di Nusa Laut ditampung
oleh Portugis di Sila. Begitu juga dengan Belanda setelah itu. Albert
mengaku sering mendengar cerita, “Kakek saya dulu jadi pemerintah
negeri Sila, namanya Raja Amelos. Dia satu-satunya Raja di
Nusa Laut memberontak karena tidak mau menjual cengkeh sama
Belanda.”
Albert Sosellisa di
depan Eben Haezer,
gereja tertua di
Maluku, dibangun
pada tahun 1715.
Cengkeh & Tradisi Merantau di Nusa Laut | 55
rebusan tadi. Cengkeh juga menjadi obat bagi sakit kepala penderita
malaria, yakni dengan cara mengunyah cengkeh lalu menyemburkan
ke kepala si penderita.
Negeri Sila merupakan sentrum adat dan gereja di Nusa Laut.
Soselissa, nama marga pewaris kepemimpinan raja, bermukim di
dalam negeri ini, sekaligus tempat berdiri Gereja Eben Haezer,
gereja tertua di Maluku yang berdiri pada tahun 1715, titimangsa
berdasarkan prasasti yang ditemukan setelah lama terkubur di bawah
mimbar kala dipugar tahun 1932.
Sejarah awal Nusa Laut pun demikian --cengkeh menjadi bumbu
utamanya. Berdasarkan cerita para tetua yang didengar Albert,
bahwa negeri-negeri di pulau ini awalnya berada di gunung-gunung.
Bahkan ketika moyang marga Soselissa dari Seram tiba, pulau ini
dilanda perang antara Inahaha dan Inahuhu, dua bangsa awal Nusa
Laut yang berdiam di pegunungan. Anak cucunya, kata Albert, lalu
turun pelan-pelan bermukim di pesisir lantaran persentuhan mereka
dengan bangsa Portugis dan Belanda.
Sejarah bagian berikutnya adalah cengkeh di Nusa Laut ditampung
oleh Portugis di Sila. Begitu juga dengan Belanda setelah itu. Albert
mengaku sering mendengar cerita, “Kakek saya dulu jadi pemerintah
negeri Sila, namanya Raja Amelos. Dia satu-satunya Raja di
Nusa Laut memberontak karena tidak mau menjual cengkeh sama
Belanda.”
Albert Sosellisa di
depan Eben Haezer,
gereja tertua di
Maluku, dibangun
pada tahun 1715.
Cengkeh & Tradisi Merantau di Nusa Laut | 55

