Page 7 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 7
iar. Jika perusahaan besar tembakau tersebut diandaikan sebagai
negara, maka “negara” tersebut menempati urutan ke-23 dalam produk
domestik bruto (PDB) dunia, jauh melampaui Norwegia dan Arab Saudi.

Dengan besarnya pertumbuhan pasar tembakau ini, maka
perusahaan besar seperti Philip Morris International (PMI) terus
mengembangkan perusahaannya di berbagai belahan dunia. PMI adalah
pemain utama dalam pasar rokok terbesar nomor satu di dunia. PMI
telah berhasil menciptakan brand rokok putih yang disukai berbagai
kalangan dan mendapatkan pasar global. Hal yang sama dilakukan
perusahaan multinasional lain seperti British American Tobacco (BAT)
dan Japan Tobacco International (JTI).

Tak kalah dari industri rokok internasional, industri farmasi yang
berkoalisi di balik industri keuangan juga mendapatkan keuntungan
dari diplomasi publik internasional untuk menegakkan kampanye
antirokok. Novartis, Jhonson & Jhonson, dan perusahaan farmasi
lainnya mempunyai pasar untuk terapi penghentian nikotin. Perang
dagang di sekitar bisnis tembakau dan rokok ini yang kemudian membuat
persoalan ekonomi rokok tak sesederhana persoalan kesehatan. Baik
raksasa rokok maupun farmasi ini menyumbang secara signifikan pada
Partai Demokrat dan Republik untuk pemenangan Pemilu Amerika
Serikat. Philip Morris merupakan salah satu penyumbang terbesar Partai
Republik, sementara itu bisnis farmasi Amerika menempatkan pelobi
mereka di Partai Demokrat. Bahkan, industri farmasi sepanjang tahun
1999-2000 menghabiskan US$ 262 juta untuk sumbangan pemilu. Dua
strategi kapitalisme ini berjalan beriringan keluar dari rumah mereka,
Amerika Serikat, untuk menghantam industri rokok nasional di berbagai
negara, termasuk Indonesia.

Langkah pemerintah Indonesia untuk melindungi tembakau
dan rokok dirasakan masih kurang. Sangat berbeda dari regulasi yang
telah dikeluarkan negara maju, misalnya Amerika Serikat dan Uni
Eropa, terkait dengan pertanian, pemerintah justru enggan memberikan
subsidi. Alih-alih memberikan proteksi bagi petani tembakau, subsidi

v
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12