Page 6 - Tembakau, Negara, dan Keserakahan Modal Asing
P. 6
bakau, Negara dan Keserakahan Modal Asing

Di Amerika Serikat, dukungan pemerintah merupakan salah satu
faktor utama dalam kemajuan industri tembakau dan menempatkan
Amerika sebagai salah satu produsen utama tembakau dunia. Hal ini
menunjukkan campur tangan pemerintah memiliki banyak andil dalam
menyokong sebuah industri. Dengan kekuasaan yang dimiliki, apalagi
dengan sistem yang mendukung, pemerintah tentu dapat membantu dan
melindungi industri dalam negeri secara maksimal. Kebijakan Amerika
terhadap produk tembakau impor sangat ketat. Undang-undang
tembakau Amerika saat ini, yaitu Family Smoking Prevention and
Tobacco Control Act secara cukup eksplisit menunjukkan negara itu
telah memberlakukan hambatan non-tarif terhadap produk tembakau
impor.

Di China, strategi pemerintah dalam memajukan bisnis
tembakaunya terlihat progresif dan pelaksanaannya pun terkoordinasi
dengan baik. Industri tembakau telah menghasilkan keuntungan yang
sangat besar bagi China, khususnya bagi pemerintah. Dari tahun 1982
hingga 2004, ketika total produksi dan volume penjualan tetap stabil,
pajak dan keuntungan industri dan komersial terakumulasi hingga
1.577,8 miliar yuan, membuat kontribusi besar untuk akumulasi
keuangan negara dan memenuhi tuntutan pasar konsumsi. Antara bulan
Januari dan Juni 2007 industri tembakau China mendaftarkan lebih dari
200 miliar yuan (US$ 27 miliar) dalam keuntungan sebelum pajak, naik
26% dari angka tahun 2006.

Di pasar global, pasar rokok di dunia sejak lama telah dimonopoli
dan terkonsentrasi pada empat perusahaan rokok besar. Keempat
perusahaan besar ini memonopoli dua pertiga penjualan rokok dunia.
Pada negara tertentu bisa mencapai lebih besar, bahkan mencapai 100%.
Perusahaan tersebut adalah: Altria/Philip Morris, British American
Tobacco, Japan Tobacco International, dan Imperial Tobacco.

Pasar tembakau global, bernilai sekitar US$ 378 miliar, dengan
pertumbuhan 4,6% pada tahun 2007. Pada tahun 2012 nilai pasar
tembakau global diproyeksikan meningkat 23%, mencapai US$ 464,4

iv
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11