Page 15 - Mereka yang Melampaui Waktu
P. 15
a-cara lama yang koersif, tapi tidak kentara (printah haloes).
Berbagai pendidikan populer, penyuluhan, penyebaran pamflet
masa kolonial menjadi proyek penuh gairah. Ada kepentingan
ekonomi, politik dan penyeragaman di balik semua praktik itu.
Semua untuk membangun dan menguatkan otoritas kolonial.

Para penganut modernitas kian percaya bahwa
negara baru merdeka ini penting untuk membangun dan
mempersiapkan pemerintahan sendiri. Diperlukan basis-
basis sosio-ekonomi dan budaya dengan bantuan konsultan
pembangunan, dana pembangunan, riset sosial dan sains,
pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan,
pelatihan dan sekolah di luar negeri.

Tercatat dalam sejarah, pada tahun 1950an, ramai-ramai
pendonor dan peneliti asing hadir di Indonesia untuk mendanai
dan meneliti segala aspek tentang masyarakat dan kebudayaan
Indonesia. Tumpuan utama mereka adalah masalah kesehatan
dan pendidikan. Ribuan orang-orang pintar dari republik yang
baru merdeka ini berbondong-bondong dengan beasiswa
pendonor dan rekomendasi peneliti asing. Sebagian dari
mereka kelak menjadi penganut modernitas yang saleh, yang
menafikan pengetahuan, pengalaman dan praktik dari nenek
moyang.

Kini kepentingan kolonial untuk penyeragaman pemikiran,
penumpukan ekonomi, status quo, ketidaksetaraan yang dulu
diajarkan tuan kolonial, telah diambil alih oleh subyek-subyek
kolonial itu sendiri. Mereka, secara sadar dan tidak sadar,
telah menjadi abdi sejati untuk menyuarakan hasrat para tuan
kolonial.

•Konsep panjang umur, bahagia, sehat dan tetap produktif xiii
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20