Page 14 - Mereka yang Melampaui Waktu
P. 14
Modernitas diterjemahkan sebagai proyek yang
membebaskan diri dari nilai-nilai dekaden, primitif, dan feodal
warisan nenek moyang. Institusi publik untuk kesehatan,
hukum, pendidikan dibangun Belanda semata untuk
menyokong kekuasaan kolonial. Mereka menyebutnya sebagai
politik etis atau balas budi. Namun, itu semua tak lebih untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah dan patuh. Di tengah
semakin sedikit dan susahnya mencari tenaga kolonial berkulit
putih yang mau bekerja administrasi dan menjadi tentara
bayaran di Hindia Belanda.
Proyek-proyek modernitas itu menistakan pengetahuan
serta pengalaman subyek kolonial terhadap berbagai konsepsi
yang selama ini mereka hayati dan praktikkan.
Proyek modernitas menolak kepercayaan akan
keseimbangan alam dan manusia. Mereka percaya bahwa
pengalaman subyek kolonial sebagai hal yang irasional,
tertinggal dan mengancam keselamatan. Agama dan pandangan
hidup lokal telah lama menjadi acuan apa itu sehat, penyakit
dan penangganannya, -seperti halnya apa itu panjang umur
dan bahagia- tersungkur. Sehat, penyakit dan penanganannya
semenjak itu adalah otoritas modernitas. Tidak boleh yang lain.
Pada permulaan abad 20, proyek intervensi kesehatan
di Hindia Belanda mulai diperhitungkan oleh beberapa
kalangan. Misionaris Kristen, para dermawan, organisasi
kemasyarakatan dan Rockefeller Foundation mulai campur
tangan dalam berbagai proyek kesehatan dan pendidikan pada
masa itu. Pejabat publik Hindia Belanda resah jika model-
model pemaksaan dijalankan untuk memahamkan apa itu sehat
dalam masyarakat modern. Mereka cenderung menerapkan
•xii Mereka yang Melampaui Waktu
membebaskan diri dari nilai-nilai dekaden, primitif, dan feodal
warisan nenek moyang. Institusi publik untuk kesehatan,
hukum, pendidikan dibangun Belanda semata untuk
menyokong kekuasaan kolonial. Mereka menyebutnya sebagai
politik etis atau balas budi. Namun, itu semua tak lebih untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah dan patuh. Di tengah
semakin sedikit dan susahnya mencari tenaga kolonial berkulit
putih yang mau bekerja administrasi dan menjadi tentara
bayaran di Hindia Belanda.
Proyek-proyek modernitas itu menistakan pengetahuan
serta pengalaman subyek kolonial terhadap berbagai konsepsi
yang selama ini mereka hayati dan praktikkan.
Proyek modernitas menolak kepercayaan akan
keseimbangan alam dan manusia. Mereka percaya bahwa
pengalaman subyek kolonial sebagai hal yang irasional,
tertinggal dan mengancam keselamatan. Agama dan pandangan
hidup lokal telah lama menjadi acuan apa itu sehat, penyakit
dan penangganannya, -seperti halnya apa itu panjang umur
dan bahagia- tersungkur. Sehat, penyakit dan penanganannya
semenjak itu adalah otoritas modernitas. Tidak boleh yang lain.
Pada permulaan abad 20, proyek intervensi kesehatan
di Hindia Belanda mulai diperhitungkan oleh beberapa
kalangan. Misionaris Kristen, para dermawan, organisasi
kemasyarakatan dan Rockefeller Foundation mulai campur
tangan dalam berbagai proyek kesehatan dan pendidikan pada
masa itu. Pejabat publik Hindia Belanda resah jika model-
model pemaksaan dijalankan untuk memahamkan apa itu sehat
dalam masyarakat modern. Mereka cenderung menerapkan
•xii Mereka yang Melampaui Waktu