Page 20 - Opini Akademik
P. 20
gsi yang positif di samping ada pengaruh negatif dari zat adiktif yang
terkandung di dalamnya.

Dikalangan masyarakat, khususnya mereka yang berkecimpung di
dunia kesehatan, selama ini berkembang pandangan yang cenderung
bersifat reduktif dalam menyikapi masalah rokok dan merokok. Dalam
asap rokok secara simplikatif direduksi bahwa zat yang berbahaya adalah
nikotin dan tar. Ini pandangan atau pendapat yang salah kaprah, sebab
yang justru berbahaya dalam asap rokok adalah radikal bebas yang tercipta
dari pembakaran rokok, bukan nikotin dan tar.

Dalam presepektif kuantum, nikotin bukanlah racun atau berbahaya
bagi manusia karena elemen pembentuk nikotin sama dengan elemen
pembentuk DNA manusia. Nikotin (C10H14N2) terbentuk dari unsur-
unsur atom C, H dan N, sementara tubuh manusia sebagian terbesar juga
dibangun oleh atom-atom unsur C, H, N dan O yang merupakan atom-
atom pembangunan DNA. Keberadaan nikotin dalam tubuh manusia
tidak merusak DNA, tetapi justru membersihkan DNA. Nikotin akan
larut keluar dari tubuh dalam bentuk keringat dan air seni hanya dalam
beberapa jam. Dengan demikian, nikotin positif bagi manusia, sehingga
kebiasaan merokok memberikan rasa nyaman karena DNA dibersihkan,
energi menjadi lebih besar. Proses itu akan berlangsung optimal apabila
rokok yang digunakan adalah divine kretek, yaitu rokok yang sudah
disehatkan/dinanokan.

Merokok dapat menjadi kebiasaan karena reaksi alamiah dari tubuh
yang selalu ingin membersihkan struktur DNA dari “pencemaran” Hg*
metal. Dalam hal ini jelas bahwa nikotin berfungsi membersihkan DNA,
yang secara visual dalam penelitian ditunjukkan oleh nikotin dalam air
membuat air berwarna kecoklatan.

10
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25